Washington, Gontornews — Otoritas negara bagian telah meningkatkan keamanan menjelang upacara pelantikan presiden terpilih AS, Joe Biden, dari Partai Demokrat pada 20 Januari. Langkah ini diambil karena kekhawatiran atas potensi protes bersenjata para pendukung Trump. Demikian dirilis dw.com.
Pihak berwenang berharap aksi protes yang mematikan oleh pendukung Presiden Donald Trump pada 6 Januari di Capitol Hill tidak terulang.
Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengingatkan potensi munculnya kekerasan ini. Karena itu semua gedung DPR negara bagian, kantor gubernur, di seluruh AS telah mengumumkan keadaan darurat dan menutup gedung DPR untuk publik.
Forum online sayap kanan menyerukan “pawai bersenjata di semua gedung DPR negara bagian” pada hari Ahad, media AS melaporkan.
Presiden Trump terus menyuarakan tuduhan Pemilu curang yang tidak berdasar dan mengatakan tidak akan menghadiri pelantikan Biden. Pada hari Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat memakzulkan Trump untuk “tragedi protes” Capitol Hill yang menewaskan lima orang, termasuk seorang polisi.
Demonstrasi pro-Trump dapat berlangsung di semua gedung DPR negara bagian mulai hari Ahad. Penjagaan keamanan yang makin ketat terlihat mulai dari Atlanta, Georgia hingga Sacramento, California sepanjang pekan.
Target utama protes bisa jadi ibukota negara, tempat Biden akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 pada hari Rabu.
Ribuan pasukan Garda Nasional telah dikerahkan ke Washington. Pasukan keamanan memblokir jalan-jalan di pusat kota dengan penghalang beton.
Laporan intelijen mengatakan bahwa pemberontak bersenjata mungkin dapat mencoba memasang alat peledak pada “sasaran empuk”. Pihak berwenang juga telah memperingatkan bahwa ekstremis pro-Trump bersenjata, yang kemungkinan membawa bahan peledak, menjadi ancaman bagi Washington serta ibukota negara bagian dalam sepekan mendatang.
Pada hari Sabtu, pejabat keamanan menangkap seorang pria bersenjata berat di sebuah pos pemeriksaan dekat Washington. Pria itu, seorang warga Virginia, ditahan setelah polisi menemukannya dengan pistol dan lebih dari 500 butir amunisi, selongsong peluru dan sebuah magasin, menurut kantor berita AFP.
Otoritas AS juga mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya bentrokan protes anti-Trump dengan pendukung Trump.
Pada hari Jumat, FBI di Tallahassee menangkap Daniel Alan Baker, mantan tentara Angkatan Darat AS, yang memposting video pendek di YouTube, mendesak orang-orang untuk melawan pengunjuk rasa pro-Trump di Florida.
“Baker mengeluarkan seruan untuk mempersenjatai individu demi menghadapi kekerasan pengunjuk rasa yang berkumpul di Capitol Florida Ahad ini,” kata jaksa federal.
“Dia secara khusus meminta orang lain untuk bergabung dengannya dan mengepung setiap pengunjuk rasa dan mengurung mereka di kompleks Capitol menggunakan senjata api.”
Washington DC berada dalam keadaan siaga tinggi menjelang pelantikan Biden. National Mall, yang biasanya menjadi tempat ramai saat pelantikan presiden, telah dinyatakan terlarang atas permintaan Secret Service, yang menjamin keamanan presiden.
Pasukan mulai berdatangan ke Washington pada hari Sabtu setelah gubernur negara bagian menyetujui pengiriman Garda Nasional untuk melindungi ibukota. Lebih dari 25.000 Penjaga akan tiba di kota pada hari Senin. []