Kabul, Gontornews — Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengadakan pertemuan dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, Kamis (19/11), di Kabul. Kunjungan ke Afghanistan kali ini menjadi yang pertama bagi Khan sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan pada tahun 2018 silam.
Sebagai informasi, pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dengan Taliban terhenti serta tindak kekerasan yang terus meningkat. Sementara Pakistan menjadi negara tetangga yang berisiko mengalami ketidakstabilan politik Afghanistan.
Pada pertengahan Januari, Amerika Serikat, melalui Pentagon, mengumumkan rencana pengurangan jumlah pasukan militer mereka di Aghanistan dari 4.500 menjadi 2.500 pasukan.
Akan tetapi, hubungan antara Pakistan dan Afghanistan diselimuti rasa ketidakpercayaan satu sama lain. Afghanistan menuduh Pakistan melindungi Taliban selama dua dekade terakhir. Sebaliknya, Pakistan menuduh Afghanistan sebagai inisiator penyerangan di wilayah perbatasan kedua negara.
“Fokus (pertemuan tersebut adalah) lebih memperdalam hubungan bilateral persaudaraan Pakistan dan Afghanistan, proses perdamaian Afghanistan serta membangun konektifitas ekonomi regional,” ungkap keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Bagi perwakilan khusus Washington untuk perdamaian Afghanistan, Zalmay Khalizad, telah melakukan sejumlah perjalanan menuju Islamabad guna membahas proses perdamaian.
Akan tetapi, Juru bicara Istana Afghanistan, Dawa Khan Minapal, menjelaskan tujuan pertemuan terkait dengan perdagangan bilateral dan hubungan ekonomi. Sementara perang melawan militansi di kawasan juga akan menjadi agenda utama.
“Fokusnya akan berujung pada proses perdamaian,” kata seorang sumber Istana Afghanistan kepada Reuters. [Mohamad Deny Irawan]