Panmunjom, Gontornews – Tanggal 27 April 2018 telah ditetapkan sebagai tanggal akan berlangsungnya KTT Korea Selatan – Korea Utara. Kesepakatan tersebut merupakan kesepakatan pertama sejak pertemuan pertama kedua Korea terjadi tahun 2007 lalu.
Kesepakatan tersebut ditentukan setelah delegasi Korea Selatan dipimpin oleh Cho Myoung-gyon dan Ri Son-gwon, ketua agensi yang menangani urusan antar-Korea bertemu di Panmunjom, Kamis (29/3).
Rencananya, KTT akan dihadiri oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Menurut kantor berita Yonhap, pasangan itu akan bertemu di Peace House di sisi selatan Panmunjon.
KTT antar-Korea tersebut diperkirakan akan terbukti signifikan untuk mendorong penyelesaian masalah nuklir yang selama ini selalu menemukan jalan buntu.
Nantinya, seniman dari kedua negara akan berkolaborasi untuk sebuah pertunjukan pada 3 April, sebelum KTT berlangsung.
Kemudian, sebelum digelar pembicaraan, nantinya akan ada pertunjukan musik di Pyongyang pada awal April oleh sekelompok penyanyi Korea Selatan.
Kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan persiapan lagi pada tanggal 4 April untuk membahas masalah protokol, keamanan dan liputan media.
Kesediaan Korea Utara untuk membuka pembicaraan telah disambut oleh sebagian besar warga Korea Selatan, meskipun dengan sikap skeptisisme terhadap ketulusan Kim yang bersedia meninggalkan persenjataan nuklirnya melalui dialog.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Real Meter di Korea Selatan pada hari Senin (26/3) mengatakan 73,1 persen responden menyambut baik usulan Korea Utara untuk berdialog dan bersedia melakukan denuklirisasi. Namun, 64,1 persen responden mengatakan tidak mempercayai niat Korea Utara.
Warga yang berusia 20-an tahun adalah warga yang paling kritis dalam menanggapi masalah kedua Korea dengan 74 persen menyatakan ketidakpercayaan pada rezim tersebut. [Devi Lusianawati]