Depok, Gontornews-– Aliran yang diduga sesat disebut muncul di wilayah Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Keberadaan aliran sesat ini meresahkan warga Kelurahan Jatimulya yang mengaku bahwa aliran tersebut sudah melewati ajaran dan tuntunan yang seharusnya.
“Ada beberapa warga sini yang telah menjadi pengikut ajaran itu, namanya R yang memiliki seorang istri berinisial E. Dulu pake jilbab, rapi, sopan. Pas masuk ke aliran itu istrinya berubah total, lepas jilbab, merokok, pakai pakaian mini. Perilakunya pun kayak orang enggak sadar gitu kaya orang abis disirep,†tutur salah seorang warga yang enggan disebut namanya, seperti dilansir harian depok (14/05).
Karena meresahkan, warga sekitar berencana untuk melakukan penggerebekan ke rumah salah satu pengikut aliran yang dikenal dengan sebutan Amanah Keagungan Ilahi (AKI). Namun belum juga rencana tersebut direalisasikan, Ketua aliran tersebut sudah kabur dan dikabarkan tinggal di Kelurahan Tirtajaya, Depok.
Kasus ini dalam penanganan Kapolresta Depok. Menurut Kapolresta Depok Komsaris Besar Dwiyono, jajarannya akan terus melakukan pengawasan dan penjagaan ketat terhadap keberadaan aliran sesat yang diduga telah mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami akan terus pantau dan kami awasi keberadaannya jangan sampai meresahkan warga. Apabila memang terbukti akan kami tindak sesuai dengan aturan dan undang undang yang berlaku,†tegasnya.
Berdasarkan penyelidikan sementara Majelis Ulama Indonesia Kota Depok, aliran itu melenceng dari ajaran Islam karena tidak mewajibkan kepada pengikutnya untuk shalat dan puasa di bulan Ramadhan. “Aliran itu melenceng dari ajaran Islam. Shalat dan puasa Ramadhan itu wajib dalam Islam. Itu tertulis jelas di dalam Alquran. Ajaran yang menentang itu adalah kesesatan luar biasa,” kata Ketua MUI Depok KH Ahmad Dimyathi Badruzzaman seperti dikutip republika.
Aliran sesat ini diduga telah ada sejak setahun belakangan, dimana para pengikutnya diajarkan untuk tidak perlu beribadah seperti mengaji dan sholat dalam keadaan gelap. Aliran ini dibawa oleh lelaki berinisial DS yang menyebarkan ajaran sesatnya dan telah memiliki sejumlah pengikut.
Mirisnya di dalam ajaran aliran tersebut, para pengikutnya khususnya wanita atau pria yang telah menikah dan memiliki seorang istri diwajibkan untuk bersetubuh dengan sang guru dan bukan kepada suami resminya dengan alasan bahwa dituntunannya tidak ada kewajiban seorang istri untuk melayani suami.
Tidak hanya itu, DS juga merubah kalimat syahadat dan meminta jemaahnya untuk menyetor infak per bulan dengan kisaran Rp 1 juta. Untuk merekrut jemaahnya, DS mengimingi dengan uang senilai Rp 200 ribu. “Sudah cukup banyak warga sekitar yang terjerumus dan mengikuti aliran sesat AKI. Tapi, pada akhirnya beberapa di antaranya sudah sadar,” terang Hidayatullah.
Saat ini rumah yang dijadikan markas aliran sesat AKI sudah dipasangi garis polisi dan diawasi polisi dan aparat Kelurahan Jatimulya. [Ahmad Muhajir/DJ]