Washington, Gontornews — Pemerintah AS kini gencar menawarkan kerjasama dengan Turki untuk meningkatkan kapasitas angkatan udaranya. AS bahkan menawarkan upgrade kekuatan udara yang lebih baik dari sistem S-400 yang ditawarkan Rusia.
“AS memahami keinginan Turki untuk memperbaiki pertahanan udara. Namun kami prihatin dan meyayangkan secara terbuka mengenai kemungkinan Turki memakai sistem rudal S-400 Rusia, yang akan berimplikasi pada stabilitas interoperabilitas NATO,” ungkap pejabat pemerintah AS kepada Hürriyet Daily, Sabtu (24/2). .
“Kami juga megajak kerja sama dengan Turki secara kooperatif. Masalah ini telah dibahas di Ankara pekan lalu, tentang bagaimana kita dapat menemukan solusi yang lebih baik untuk membantu kebutuhan pertahanan udara Turki, yang kita mengerti sah,” kata pejabat yang tak mau disebut namanya. Dia merujuk pada diskusi antara Menlu AS Rex Tillerson dan pejabat Turki pada 15-16 Februari.
Ketika ditanya apakah ada proposal khusus, pejabat AS hanya mengatakan “percakapan sedang berlangsung”.
Kesepakatan S-400, yang dilaporkan senilai $ 2,5 miliar dan dalam karya selama lebih dari satu tahun, telah menimbulkan kekhawatiran karena sistem tersebut tidak dapat diintegrasikan ke dalam arsitektur militer NATO.
Kesepakatan Turki dan Rusia terkait sistem rudal S-400 telah memancing protes kekuatan politik AS. Kongres mengusulkan adanya sanksi atas Turki-Rusia yang dinilai mengganggu stabilitas NATO. Kongres telah mengusulkan Presiden Donald Trump untuk dapat memberikan sanksi dan memotong semua penjualan senjata AS. ke negara manapun yang melakukan bisnis senjata dengan perusahaan Rusia.
“[Tillerson] memiliki hubungan yang sangat baik dan produktif ke Turki di mana banyak kemajuan yang baik dibuat dalam berbicara mengenai isu-isu yang dihadapi Turki dan AS,” kata pejabat AS tersebut. Dia menambahkan bahwa dalam pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri dan presiden pejabat ada “penegasan kembali kepentingan keamanan bersama dan komitmen bersama terhadap aliansi tersebut.” [DJ]