Aden, Gontornews — Bentrok di Kota Aden terus berlangsung dan menewaskan sebanyak lima orang serta melukai puluhan lainnya, Jumat (9/8). Bentrok antara pasukan pemerintah yang dibantu Arab Saudi dengan Kelompok Houthi berkoalisi dengan UEA memasuki hari ke tiga dan telah menewaskan sedikitnya 20 orang.
Dikutip laman Aljazeera bahwa sebagian besar pertempuran yang melibatkan pasukan Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan milisi yang didukung Uni Emirat Arab terjadi di daerah-daerah padat penduduk di kota itu dan menimbulkan masalah serius karena telah mengancam keselamatan warga sipil.
Koresponden Aljazeera, Mohammed al-Attab melaporkan dari ibukota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa bahwa banyak warga sipil yang memohon bantuan lantaran banyak yang menderita penyakit kronis.
“Sementara mereka terjebak di antara kedua pihak yang bertikai,” lapornya.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan Dewan Pengungsi Norwegia (NRC), Jumat menyatakan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan staf dan warga sipilnya yang telah terperangkap di tempat tinggal mereka sejak pertempuran dimulai pada hari Rabu lalu, terutama di lingkungan Kawah Aden.
“NRC saat ini memiliki sembilan anggota staf Yaman yang terjebak oleh pertempuran di daerah Kawah. Kami sangat khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraan mereka,” kata Mohammed Abdi, Direktur Negara Organisasi itu di Yaman.
Seorang Anggota Staff NRC di Yaman, Amgad juga mengatakan penembakan dan bom terus terjadi di tempatnya tinggal di Aden. Suara bentrok juga selalu terdengar di sana.
“Pasokan air telah berhenti selama berhari-hari. Orang-orang hanya memiliki tangki air kecil dengan air yang cukup untuk bertahan selama satu atau maksimun dua hari. Tidak ada cukup air dan ini adalah salah satu masalah utama,” kata Amgad.[Devi Lusianawati]