Jakarta,Gontornews – Seni budaya dan tradisi Betawi merupakan embrio seni budaya masyarakat Jakarta yang harus dilestarikan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan sejarah, budaya, sosial ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kepariwisataan.
“Budaya Betawi saat ini tengah mengalami degradasi, karena deras pola hidup modernisasi dan teknologi. Karena itu, perlu dukungan dari semua pihak agar seni dan budaya Betawi tidak punah. Memandang kondisi tersebut, Bank Indonesia berinisiatif memberikan dedikasi untuk negeri dalam bentuk dukungan terhadap seni dan budaya Betawi melalui penyaluran PSBI,” jelas Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo dalam rilisnya (4/6).
Dukungan BI diberikan dalam bentuk perlengkapan kesenian Betawi untuk enam Sanggar di wilayah DKI Jakarta, perlengkapan seni budaya Betawi untuk Museum Kebudayaan Betawi Setu Babakan dan dukungan penyelenggaraan Pentas Seni Betawi. Bantuan diserahkan oleh Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan pada (4/6) kemarin.
Kawasan Setu Babakan merupakan suatu kawasan yang akan dijadikan sebagai pusat pengenalan seni dan budaya betawi di Jakarta. Ke depan, kawasan Setu Babakan akan dipromosikan sebagai destinasi turis untuk melihat secara langsung kebudayaan Betawi.
Di kawasan Setu Babakan telah dibangun beberapa sarana dan prasana yaitu amphitheater sebagai tempat pertunjukan seni tari Betawi yang akan diselenggarakan tiap minggu, pusat kuliner Betawi serta museum kebudayan Betawi.
Dukungan BI pada seni dan budaya Betawi tersebut merupakan bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang dilakukan sebagai rangkaian acara Rapat Koordinasi Keuangan Daerah (REKDA) di Jakarta dan Festival Smart Money Smart City yang berlangsung dari 2-4 Juni 2016 kemarin.[Muhammad Khaerul Muttaqien/DJ]