Rayy (Razi) kota Para Pemikir
Dalam biografi Fakhruddin Al-Razi, Rayy (dalam bahasa Farsi dibaca Rey) dulu terletak di sebelah timur pinggiran kota Shahr e Rey sekarang, yang letaknya sekitar 20 km dari Tenggara Teheran.
Saat ini Rayy merupakan bagian dari Provinsi Teheran. Rayy merupakan tanah kelahiran Harun al-Rasyid, anak Muhammad bin al-Mansur al-Mahdi, khalifah/raja ketiga dinasti Abbasiyah yang berkuasa tahun 775-785.
Khalifah/raja kedua dinasti Abbasiyah, Abu Ja’far Abd Allah bin Muhammad al-Mansur yang berkuasa tahun 95-158/714-775 menunjuk anaknya, Muhammad bin al-Mansur al-Mahdi menjadi gubernur di wilayah Timur (141-52/758-68). Muhammad bin al-Mansur al-Mahdi membangun kembali Al-Razi (Rayy) dan Harun al-Rasyid membanggakan tanah kelahirannya, Rayy yang direstorasi oleh ayahnya.
Dalam pandangan al-Muqaddasi (391 H), Rayy adalah salah satu tanah kejayaan Islam, diantaranya karena di Rayy terdapat perpustakaan di Rudhab, yang Terusan (Kanal) Surkani mengairinya.
Al-Tabari, seorang mufassir dan sejarawan, merantau ke Rayy untuk mencari ilmu dan berguru kepada Abu Abd Allah bin Humayd al-Razi. Al-Tabari menetap di Rayy selama 5 tahun dan memanfaatkan perpustakaan di Rayy dan berguru juga kepada para ulama lainnya di sana.
Abd al-Qahir Ali al-Jurjani, seorang ahli bahasa, penyair sekaligus ahli ilmu kalam dan ahli dalam syariah menjadi hakim para hakim (qadhi al-qudhat) di Rayy dan beliau meninggal di Ray.
Dalam biografi Fakhruddin al-Razi Pada zaman al-Razi, masyarakat Rayy secara umum terbagi kepada Syafiiyah, Hanafiyah dan paling banyak Syiah. Dalam 3 kelompok tersebut, Syafiiyyah yang paling dominan dalam kehidupan masyarakat Rayy. Syiah tidak kuat di Rayy karena kekuasaan politik yang mendominasi saat itu di wilayah Asia Tengah, yaitu Dinasti Abbasiyah, Dinasti Turki Seljuk, Kerajaan Ghur dan Kesultanan Khawarezmi adalah Sunni.
Rayy Melahirkan Banyak Pemikir Muslim
Dalam sejarah peradaban Islam, Rayy pernah menjadi ibu kota keilmuan. Rayy melahirkan banyak pemikir Muslim terkenal, diantaranya: Abu Zur’ah al-Razi, Abu Abd Allah bin Humayd al-Razi, Abu Bakr Muhammad bin Zakariyya al-Razi, Abdurrahman bin Abu Hatim al-Razi, Abu al-Husayn Ahmad bin Faris ibn Zakariyya al-Razi, Abu Bakr al-Jassas al-Razi, Ahmad bin Abd Allah, Muhammad bin Abu Bakr ibn ‘Abd al-Qadir al-Razi, Abu al-Fath al-Razi, Qutb al-Din al-Razi dan Fakhruddin al-Razi (m. 606 H/1210).
Disebabkan banyaknya pemikir dari Rayy, maka untuk menyebut identitas pemikir yang berasal dari Rayy, tidaklah cukup hanya dengan menyebutkan asal kelahirannya (al-Razi). Nama lengkap atau julukan perlu diikutsertakan agar identitas pemikir yang dimaksud menjadi jelas.