Baitul Maqdis, Gontornews — Sebuah laporan yang disusun Pusat Data Wadi Hilweh mengungkapkan, otoritas penjajah Zionis Israel terus meningkatkan serangan-serangannya di Baitul Maqdis, Masjidil Aqsha, dan kaum Muslimin selama bulan April 2016.
Laporan yang dirilis dari situs sahabat alaqsha menyebutkan, sedikitnya tiga warga Palestina meninggal, puluhan anak disandera dan diculik oleh Zionis Israel dalam sebulan.
Dilaporkan, Abdul Hamid Abu Surur (19) tewas dalam pemboman bis di Baitul Maqdis, sementara wanita hamil berusia 23 tahun, Maram Saleh Abu Ismail, dan adik lelakinya Ibrahim Saleh Taha (16) ditembak mati pasukan penjajah Zionis.
Tentara Israel menuduh mereka telah melakukan serangan anti-penjajahan. Namun petugas keamanan Zionis menolak merilis video yang merekam eksekusi wanita muda yang tengah hamil dan saudara lelakinya itu.
Dilaporkan juga bahwa serdadu Zionis telah menahan 214 warga Palestina dari Baitul Maqdis, termasuk 52 anak di bawah umur, lima anak-anak (di bawah usia 12 tahun), 37 lansia berusia sekitar 50 hingga 73 tahun, dan 16 wanita. Dari penahanan itu, empat orang dikenakan sanksi administratif.
Selain itu, penjajah Zionis juga menahan jenazah 12 pendemo anti-penjajahan, termasuk Hassan Manasra (15) dan Mootaz Ahmad Awisat (16), sebagai bagian dari hukuman kolektif terhadap keluarga-keluarga Palestina.
Masih di bulan April, Zionis Israel melakukan penculikan sejumlah kaum Muslimin. Di antaranya, pada 20 April, sekitar 31 warga Palestina di Desa al-Issawiya diculik. Sementara pada 22 April, penculikan terjadi pada 20 warga Palestina di Kota Tua pada malam Paskah.
Kekejaman zionis Israel semakin menyengsarakan rakyat Palestina dengan aksi buldozer tentara ‘Israel’ yang menggusur tiga bangunan warga sipil dan menutup rumah keluarga tahanan Palestina Abed Dweiyat.
Laporan tersebut juga mencatat kekejaman Zionis Israel serta penistaan terhadap Masjidil Aqsha. Dilaporkan, sekitar 1.868 ekstremis Yahudi menyerbu Masjidil Aqsha pada bulan April dan melakukan berbagai ritual provokatif. Saat terjadinya serangan, tiga anggota staf pengawasan Masjidil Aqsha sempat ditahan Zionis Israel.
Serdadu penjajah Zionis juga bertindak keras terhadap jamaah Muslim dan menyita kartu identitas mereka di pintu-pintu masuk utama Masjidil Aqsha. Salah satu korbannya, Zuheir Abu Khdeir (64), yang mengalami luka-luka dan memar di hidung, kepala dan wajahnya, setelah diserang oleh gerombolan pemukim ilegal Yahudi.
Dalam aksi yang terjadi pada saat menyambut hari Paskah tersebut, dilaporkan sekitar 72 warga Palestina termasuk 10 wanita dilarang masuk Masjidil Aqsha. Selain itu, otoritas Israel juga mempersulit umat Islam yang hendak masuk ke kompleks Masjidil Aqsha karena ada syarat harus berusia di atas 50 tahun.[Ahmad Muhajir/Rus]