Beijing, Gontornews — Pemerintah Cina mengonfirmasi kenaikan rekor kasus COVID-19 dari kalangan warga asing asal Eropa dan Amerika Serikat. Sejauh ini, Cina telah mengonfirmasi 41 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Reuters melansir bahwa semua kasus didominasi oleh warga ekspatriat yang tinggal di Shanghai maupun Beijing. Secara total, ada 269 kasus COVID-19 yang dialami oleh warga asing di Cina. Sementara dari dalam negeri, Cina juga mengonfirmasi nol kasus virus korona untuk tiga hari berturut-turut.
Pemerintah Cina sendiri menduga Beijing dan Shanghai sebagai titik utama para eskpatriat itu kembali. Mayoritas warga asing yang kembali ke Cina merupakan mahasiswa asing yang melanjutkan studinya di negeri tirai bambu tersebut. Mereka memutuskan unutk kembali dari Amerika Serikat dan Eropa karena penyebaran COVID-19 di wilayahnya tidak terbendung.
Akibat fenomena tersebut, Beijing dan Shanghai memberlakukan pengujian ketat dan protokol khusus bagi semua kedatangan internasional. Selain Beijing dan Shanghai, pemerintah Cina juga menduga Shenzen juga menjadi pusat transmisi COVID-19 melalui jalur darat via Hong Kong.
Sejauh ini, 81.008 kasus dan 2.255 kematian akibat COVID-19 di Cina. Selain mencatatkan nol kasus COVID-19 dalam tiga hari berturut-turut, korban tewas akibat virus itu juga hanya tujuh kasus dalam 24 jam terakhir.
Dengan perkembangan ini, Pemerintah kembali mengizinkan para penduduk untuk berjalan di sekitar lingkungan mereka hingga melonggarkan pembatasan wilayah.
Kantor berita Xinhua mengabarkan bahwa sejumlah outlet komersial mulai dibuka di perumahan dan wilayah tanpa kasus COVID-19. Sementara itu, Hangzou juga berencana untuk membuka kembali bioskop, perpustakaan, museum serta menghentikan pengecekan suhu di hotel-hotel, stasiun kereta bawah tanah hingga gedung perkantoran. [Mohamad Deny Irawan]