Berlin, Gontornews — Pemerintah Jerman akan membatasi sebagian besar kehidupan publik di daerah dengan situasi rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19. Pertemuan para pemimpin nasional dan regional, Kamis (18/11/2021), menyetujui tindakan itu sebagai respons dalam menghadapi gelombang empat pandemi Covid-19 yang berkecamuk di Jerman.
Sejumlah fasilitas unit rawat inap melebihi ambang batas tertentu. Pemerintah terpaksa membatasi akses masyarakat untuk menghadiri acara publik, budaya, olahraga dan restoran bagi mereka yang telah divaksinasi atau yang telah pulih.
Secara khusus, wilayah yang paling terdampak pandemi gelombang keempat adalah Saxony. Negara bagian Saxony sedang mempertimbangkan pengncin sebagian dengan menutup teater, konser hingga pertandingan sepakbola. Negara bagian di Timur Jerman tersebut mencatatkan tingkat vaksinasi yang rendah dan tingkat infeksi tertinggi di Jerman.
Media Jerman, Bild, melaporkan bahwa Saxony telah mengalami peningkatan infeksi setinggi 14 kali lipat dalam satu bulan terakhir. Pemerintah melaporkan bahwa masyarakat Saxony memiliki banyak masyarakat yang skeptik terhadap vaksin dan kerap melakukan pengunjuk rasa anti penguncian.
“Koalisi ini sekarang siap untuk memaksakan pemecah gelombang yang keras dan jelas,” ungkap pemimpin regional Saxony, Michael Kretschmer.
Meski demikian, Kretschmer mengatakan bahwa Saxony untuk memberlakukan penguncian secara nasional tidak saja mengunci mereka yang belum mendapatkn suntikan vaksin saja.
Reuters melansir gelombang virus korona terbaru di Eropa datang pada saat situasi Jerman tidak ideal. Kanselir Jerman, Angela Merkel, sedang bertugas untuk membentuk pemerintahan baru setelah pemilihan yang tidak meyakinkan.
Ketiga partai itu menggiring undang-undang yang mengesahkan langkah-langkah untuk mengatasi pandemi melaui Bundestag, majelis rendah parlemen, pada Kamis.
Aturan tersebut akan memperketat beberapa tindkan yang saat ini berlaku memaksa orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi, bukti pemulihan atau tes negatif pada penggunaan transportasi umum dan tempat kerja serta mewajibkan penggunaan masker.
Secara terpisah, komite penasihat vaksin Jerman merekomendasikan suntikan booster untuk semua yang berusia 18 tahun ke atas.
Dalam beberapa waktu terakhir, vaksinasi telah meningkat di Jerman. Peningkatan vaksinasi ini terjadi setelah meningkatnya warga yang mengambil suntikan booster karena lebih banyak pertemuan di dalam ruangan. Pemilihan pertemuan di dalam ruangan terjadi seiring dengan masuknya periode musim dingin yang secara langsung meningkatkan risiko penyebaran virus. [Mohamad Deny Irawan]