Jeddah, Gontornews — Sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri dan senjata Daesh yang menargetkan rumah sakit militer terbesar Afghanistan di Kabul tengah, Selasa (2/10).
Arabnews.com merilis, di antara yang tewas ialah Mawlawi Hamdullah Mukhlis, kepala korps militer Kabul dan salah satu komandan senior Taliban pertama yang memasuki istana presiden yang ditinggalkan ketika kota itu jatuh pada pertengahan Agustus.
Serangan itu dimulai dengan dua ledakan di pintu masuk rumah sakit Sardar Mohammad Daud Khan yang berkapasitas 400 tempat tidur, diikuti oleh serangan oleh sekelompok pria bersenjata Daesh, yang semuanya tewas dalam waktu 15 menit.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pasukan khusus yang diturunkan dengan helikopter telah mencegah para penyerang memasuki rumah sakit itu sendiri, dan semua pria bersenjata telah tewas di pintu masuk atau di halaman. Itu pertama kalinya pasukan Taliban menggunakan pesawat yang diambil dari pemerintah yang digulingkan yang didukung Barat.
Serangan Daesh telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di luar Afghanistan tentang potensi negara itu untuk menjadi surga bagi kelompok-kelompok militan, seperti ketika Al-Qaeda menyerang AS pada tahun 2001.
“Ini hanya tentang kekhawatiran terbesar saat ini untuk semua orang, di kawasan dan di Barat,” kata seorang diplomat senior Barat.
Kekhawatiran itu telah diperburuk oleh krisis ekonomi yang meningkat yang telah menyebabkan ribuan mantan pejuang tidak memiliki pekerjaan.
Penarikan tiba-tiba dukungan internasional setelah pengambilalihan oleh Taliban telah membawa ekonomi Afghanistan yang rapuh ke ambang kehancuran dan kekeringan parah mengancam jutaan orang kelaparan.[]