Gontornews–Garut, kabupaten berjuluk Swiss van Java ini memiliki destinasi wisata air terjun yang eksotik. Kota yang berada di daerah pegunungan ini menyimpan puluhan mata air terjun yang bisa dijadikan destinasi wisata luar biasa.
Kota yang berdekatan dengan kota Bandung Ibukota Provinsi Jawa Barat ini dianugerahi keindahan alam yang luar biasa. Salah satunya Curug yang arti dalam bahasa Indonesia nya adalah air terjun. Kota kecil yang terkenal dengan oleh-oleh dodolnya ini memang di anugerahi panorama alam yang mempesona.
Nah seiring dengan perkembangan teknologi dan sedang naik daun fenomena selfie di tempat yang indah, berikut kami sampaikan beberapa deretan tempat wisata curug di Garut. Di curug-curug yang ada di Garut Anda tak hanya dimanjakan oleh pemandangan alam sekitarnya melainkan keindahan air terjunnya.
1. Curug Nyogong
Curug dengan debit air yang deras dan suasana lingkungan yang alami ini terletak di desa Makarwangi, kecamatan Cihurip, Garut Selatan. Untuk menuju ke spot di dekat terjunan air, traveler harus menembus hutan dan mendaki perbukitan terjal. Namun pemandangan keren bakal menjadi suguhan yang sepadan.
Nyogong yang berarti menikung itu menggambarkan air yang mengalir menikung ke bebatuan dan berbelok-belok. Curug Nyogong sendiri adalah curug yang relatif rendah, namun cukup lebar, dengan debit air yang sangat besar, membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona.
Debit airnya yang tinggi, terutama di musim hujan membuat aliran air cukup berbahaya untuk dipakai berenang. Bahkan di musim kemarau, curug ini tidak pernah kering, dan selalu menjadi tumpuan masyarakat Cihurip, karena digunakan sebagai pembangkit listrik.
2. Curug Sanghyang Taraje
Curug Sanghyang Taraje menyandang predikat sebagai curug tertinggi di Garut. Sanghyang Taraje, yang secara bahasa berarti tangga menuju kahyangan, memang masih tersembunyi dengan baik. Letaknya di Garut Selatan, tepatnya di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan.
Curug ini memang agak sulit dijangkau dari Garut Kota. Perlu sekitar dua jam berkendara dari Garut Kota untuk mencapai Curug ini. Tapi dua jam perjalanan tersebut sama sekali tidak akan terasa dengan hamparan pemandangan yang dilihat.
Jika ingin berkendara ke sana, pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima. Dan untuk kendaraan roda empat, lebih baik dititipkan di rumah warga di desa terakhir karena jalan menuju Curug cukup sempit dan sangat curam. Tenang saja karena di desa terakhir ini banyak jasa ojek yang siap mengantar.
3. Curug Arjuna
Curug Arjuna adalah salah satu curug keren yang dimiliki kabupaten Garut. Curug ini berada di wilayah administrasi kecamatan Pamulihan, Garut Selatan. Namanya unik karena diambil dari nama salah satu tokoh pewayangan Pandawa yaitu Arjuna.
Ciarjuna terdiri dari beberapa curug tinggi yang airnya keluar memancar dari bebatuan di dinding tebing, serta satu curug utama yang debit airnya cukup besar. Tinggi curug ini hampir menyaingi Curug Sanghyang Taraje, namun terdiri dari dua terjunan.
Area sekitar curug cukup nyaman digunakan untuk bersantai dan berfoto, namun tidak baik berlama-lama melakukan aktivitas di sini karena potensi bahaya yang cukup tinggi, seperti resiko longsor dan jatuhnya bebatuan. Oleh karena itu, jika kalian berencana menginap atau berkemah, kalian bisa melakukannya dekat pos satpam di pintu masuk.
Belum ada fasilitas penunjang wisatawan apapun di sekitar curug, karena memang curug ini berada di dalam fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro (PLTMH), bukan di dalam area wisata.
4. Curug Cibuni Racun
Curug Cimandi Racun atau sering disebut juga Curug Cibuni Racun terletak di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles. Curug Cimandi Racun mempunyai ketinggian 25 m dan sumber airnya berasal dari mata air Cimalagiri di Gunung Mandalawangi.
Sepanjang jalan setapak menuju lokasi objek merupakan titik pandang yang cukup strategis untuk melihat pemandangan alam sekitar yang indah. Keadaan bentang alam Curug Cibuni Racun ini tergolong baik karena tingginya air terjun tersebut ditambah hamparan alam yang hijau dan asri.
Di sekitar curug ini hanya
tersedia 1 buah shelter dengan kondisi yang cukup baik, dan sampai saat ini
belum tersedia fasilitas akomodasi. Alternatif fasilitas akomodasi terdekat
yang dapat digunakan pengunjung adalah Wisma LEC yang terletak di Kecamatan
Tarogong. Kemudian untuk fasilitas rumah makan, maka Rumah Makan Adika yang
berada di depan Pasar Leles atau Jalan Raya Leles dapat dijadikan alternatif bagi
wisatawan yang ingin mengisi perutnya.
5. Curug Cihanyawar
Curug Cihanyawar berada di kawasan perkebunan teh dayeuh manggung PTP Nusantara VIII. Udara sejuk dipadu dengan jatuhnya air terjun Curug Cihanyawar dapat memberikan sensasi relaksasi untuk pengunjung. Hamparan kebun teh alami juga melengkapi relaksasi dengan aktivitas lain yang bisa dilakukan seperti tracking, fotografi, atau mandi di Curug Cihanyawar.
Di sekitar air terjun Curug Cihanyawar, tumbuh flora yang cukup beragam. Dengan keragaman itulah, pemandangan di sekelilingnya menjadi berwarna-warni. Tumbuhan yang mendominasi kawasan Curug Cihanyawar ialah pohon kawung, pinus, lisamara, dan lain-lain.
Curug Cihanyawar tepatnya berada di Desa Sukamuni, Kecamatan Cilawu, Kab. Garut, Jawa Barat. Lokasinya berjarak kurang lebih 15 km dari pusat kota Garut. Untuk menuju lokasi, dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa melintasi terminal jurusan Guntur—Bojongloa.
Curug Cihanyawar memiliki tinggi terjunan air sekitar 16 meter. Air yang mengalir di Curug Cihanyawar berasal dari Gunung Cipadurun yang berasal dari mata air Cikuray. Dengan panoramanya yang menjanjikan, tentunya Curug Cihanyawar dapat menjadi salah satu wisata alternatif bagi Anda yang jenuh dengan objek wisata kota.
6. Curug Batu Nyusun
Curug Batu Nyusun berada di Kampung Cikuda, Desa Pangrumasan, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut. Batu Nyusun sebenarnya merupakan nama untuk suatu kenampakan geologi berupa columnar joint yang berada di dekat air terjun. Air terjunnya sendiri oleh warga lebih dikenal atau mempunyai nama lain yaitu Curug Cisarua.
Curug Cisarua memiliki ketinggian sekitar 30 – 50 m dengan dinding air terjun yang cukup khas, yaitu berupa columnar joint. Curug Cisarua memiliki air yang jernih karena masih berada di lereng perbukitan dan masih satu aliran dengan Curug Koncrang atau Curug Luhur sebutan warga setempat. Keberadaan Curug Cisarua ini masih belum terlalu banyak diketahui oleh masyarakat luas, salah satu penyebabnya adalah sulitnya aksesibilitas menuju lokasi, bahkan dari Kota Garut.
7. Curug Orok
Curug Orok, nama ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga garut selain Kawah Papandayan dan Kawah Kamojang. Curug ini berada di desa Cikandang, kecamatan Cikajang. Curug ini memiliki ketinggian 45 meter, dan berada di ketinggian sekitar 250 meter DPL.
Curug ini memiliki dua bagian, dimana yang besar dilambangkan sebagai ibu dari bayi dan yang kecil dilambangkan sebagai bayi tersebut. Curug ini sudah menjadi objek Wisata Garut sejak 21 April 1996 yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT Perkebunan Papandayan.
Untuk menuju curug kita harus menuruni tangga yang jaraknya 200 meter. Setelah sampai dibawah kita akan langsung disambut dengan gemericik suara air terjun yang memanggil kita untuk segera turun.
Panorama disekitar curug ini begitu indah permai, membuat pikiran, mata, telinga dan tubuh lainnya menjadi segar dan damai. Tetapi suhu udara disekitar curug ini cukup dingin maka sangat disarankan untuk membawa jaket tebal. Dan jika kabut turun maka jarak pandang mata kita hanya beberapa meter saja.