Depok, Gontornews — Dewi Sandra, salah seorang public figure Tanah Air, pada Sabtu sore (18/12) kemaren ikut hadir mengisi acara Islamic Mini Bootcamp sesi kedua. Kegiatan ini merupakan buah kerjasama cantik antara ketiga komunitas terbaik yakni Teras Muda, Mau Bener Bareng, dan Merancang Cita.
Mengangkat tema, Friendship until Jannah: Networking & Relationship Skill as a Muslim, dan ditemani oleh seorang moderator, Alawiyah Tuti SPd selaku Muslimah Activist Campaigner serta Public Relation Peduli Jilbab.
Dalam uraiannya, Dewi, founder @doa.indonesia ini pun turut berbagi cerita terkait pengalamannya dalam memperluas jaringan tanpa melupakan batasan yang ditetapkan syariat Islam. Sebagaimana dalam hal pengambilan keputusan pada sebuah pekerjaan, contohnya.
Sebab jika kita salah dalam mengambil keputusan, maka yang rugi adalah diri kita sendiri. “Karena itu, kita harus mempunyai waktu untuk memikirkan dengan bijak atas semua keputusan yang kita pilih, itu dulu,” tuturnya.
Dan ternyata, sambung Dewi, akad di dalam agama Islam itu lebih berat ketimbang akad dalam sebuah pekerjaan antar manusia, karena ada hukum di akhiratnya. “Dan ini sangat tidak main-main,” tekan Muslimah kelahiran 3 April 1980 itu kepada Gontornews.com.
Karenanya, kita harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh dalam agama kita. Perintah dan larangan agama itu sudah clear, tapi kenapa kita masih mempertanyakannya?
Jawabnya adalah karena kita tidak punya ilmu akan perihal tersebut, kita tidak mau belajar untuk mendalaminya. Mirisnya, kita bahkan sering menganggap bahwa ilmu agama itu receh, sehingga kita sering melangkah tanpa memikirkan itu.
Maka setiap perjalanan kita, kita pun harus memikirkan apa yang Allah SWT suka dan apa yang Allah SWT tidak suka, termasuk dalam memilih dan menjalin sebuah pertemanan. Bertemanlah dengan orang-orang yang dekat dengan Allah SWT dan yang bisa terus mendekatkan kita kepada-Nya. <Edithya Miranti>