Jakarta, Gontornews — “Saya berjuang di jalan Allah SWT. Semua yang saya lakukan free tanpa dibayar,” ujar Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma alias Dik Doank, penyanyi, presenter, sekaligus pendiri Sekolah Alam Kandang Jurank Dik Doank.
Setelah lama menyelami dunia seni, Dik kini ‘kembali ke alam’. Baginya, ungkapan sederhana itu memiliki pengaruh luar biasa dalam proses hidup yang dijalaninya saat ini. “Mencintai lingkungan itu dahsyat,” gumam pria kelahiran 21 September 1968 itu.
Dik, pria multitalenta, tak habis-habisnya mengungkapkan akan kecintaan dirinya pada lingkungan dan makhluk di sekelilingnya. Ia pun terinspirasi untuk membangun sekolah alternatif bernama nyentrik Sekolah Alam Kandang Jurank Dik Doank. Tujuannya agar setiap anak dapat merasakan kebebasan berekspresi, dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki di tengah alam terbuka.
“Lokasi belajar Dik pun, juga sering direkomendasikan sebagai lokasi kegiatan out bound bagi sekolah-sekolah luar, termasuk anak-anak Taman Kanak-Kanak,” ujar Bunda Muhaeroh, kepala TK Harapan Bunda, Depok, kepada Gontornews.com.
“Saya membeli tanah sekolah ini di lokasi tanah yang miring dengan harga miring. Dua kali dibangun, dua kali pula bangunan ini rubuh,’ kenangnya. Terakhir, Allah SWT membuktikan kebesaran-Nya. Alhamdulillah, lanjut Dik, pada pembangunan ketiga, saya mendapat bantuan semen dari sebuah produsen semen.
Sekolah Alam gratis ini tidak dijadikan Dik sebagai ajang bisnis. Baginya, jika tiap orang menjadikan sekolah sebagai ladang bisnis, lalu, apa jadinya nanti dengan 9 juta anak putus sekolah yang mendambakan pendidikan? Mendidik, menurut seorang Dik adalah harus datang dari hati. Bukan sekadar untuk niatan duniawi semata.
Dik mendirikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu, yang sulit untuk mendapatkan pendidikan layak. “Sekolah Alam ini berawal dari keprihatinan terhadap keterpurukan nasib pendidikan sebagian anak bangsa,” pungkas ayah tiga anak ini. <Edithya Miranti>