Bangkok, Gontornews — Amerika Serikat dan Korea Selatan menunda latihan militer mereka yang dijadwalkan akhir bulan ini. Hal itu dilakukan setelah Pyongyang mengancam akan membalas jika Washington meneruskan latihan yang dijadwalkan dengan Seoul.
Dalam sebuah pertemuan konferensi Menteri Pertahanan Asia di Ibukota Thailand, Bangkok, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menjelaskan pengumuman penundaan latihan militer, Minggu (17/11) dilakukan sebagai upaya untuk melanjutkan perundingan damai antara AS dan Korut.
“Saya tidak melihat ini sebagai konsesi. Namun justru saya melihat ini sebagai upaya itikad baik, untuk memungkinkan perdamaian,” katanya dikutip dari Aljazzera.
Sebelumnya, pada Jumat (15/11) kemarin, saat Esper berada di Seoul untuk berkonsultasi dengan para pejabat Korea Selatan, tidak ada kata-kata untuk menunda latihan udara militer.
Baru-baru ini, baik Seoul ataupun Washington telah mengurangi latihan mereka, lantara sikap Korea Utara yang sangat keberatan. Bahkan negara yang dipimpin Kim Jong Un itu menyebutnya sebagi bukti kurangnya minat dalam meningkatkan hubungan.
Pyongyang sendiri kerap menentang latihan militer gabungan AS-Korea Selatan seperti itu yang memandangnya sebagai latihan untuk invasi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo mengatakan latihan telah ditunda sambil menunggu konsultasi lebih lanjut antara Seoul dan Washington, yang memiliki sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan.Sampai saat ini, belum ada tanggal baru yang ditetapkan.
Awal pekan ini, Perunding Nuklir Korea Utara, Kim Myong Gil mengatakan Pyongyang menolak tawaran AS untuk meneruskan perundingan yang sempat terhenti. Hal itu lantara dianggap Pyongyang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
Korea Utara telah berupaya mencabut sanksi hukuman, tetapi AS telah bersikeras untuk Kim harus membongkar program senjata nuklirnya terlebih dahulu.[Devi Lusianawati]