Jakarta, Gontornews — Kepada Gontornews.com Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta menjelaskan bahwa konstruksi The New Uzbekistan merupakan kelanjutan dari pembangunan nasional pada tahapan yang baru, dengan studi yang lebih dalam tentang sejarah kuno dan warisan budaya yang unik.
Saat ini sedang dilakukan usaha yang besar dalam pengembangan budaya, sinematografi, sastra, musik, kerajinan tangan, tarian-tarian, dan seni lainnya.
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Internasional Imam Bukhari di Samarkand, Imam Termizi di Surkhandarya dan Imam Maturidi di Tashkent, serta Akademi Islam Internasional Uzbekistan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mempelajari dan mempopulerkan warisan ilmiah dan spiritual para teolog dan pemikir besar yang telah memberikan kontribusi tak ternilai bagi perkembangan peradaban Islam. Mereka membantu mengembangkan gagasan tentang betapa mulianya pekerjaan yang dilakukan oleh para nenek moyang terdahulu, yang membentuk rasa bangga akan sejarah dan budaya Uzbekistan yang kaya.
Pusat Peradaban Islam, yang sedang dibangun di ibukota, ditujukan untuk memainkan peran penting dalam studi yang mendalam dan promosi internasional tentang warisan spiritual bangsa Uzbekistan yang kaya, serta mendidik generasi muda dengan dasar nilai-nilai kemanusiaan secara nasional dan universal.
Benar adanya bahwa negara Uzbekistan menaruh harapan terbesar pada kaum mudanya, kekuatan yang tegas dan konstruktif yang dimiliki oleh masa depan negara Uzbekistan. Negara telah menciptakan lingkungan yang diperlukan untuk mengimplementasikan tujuan hidup para kaum muda, masalah-masalah mereka pun diselesaikan di tingkat kebijakan negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 80 undang-undang legislatif dan peraturan telah diadopsi terkait masalah-masalah yang dialami oleh kaum muda, termasuk Hukum Republik Uzbekistan tentang “Kebijakan Pemuda Negara” tertanggal 14 September 2016. Atas usul Presiden, tanggal 30 Juni ditetapkan sebagai Hari Pemuda.
Telah dikembangkan konsep pengembangan kebijakan pemuda negara di Uzbekistan hingga 2025, konsep Pengembangan Pendidikan jasmani dan olahraga massal pada tahun 2019-2023, dan Program Nasional Pengembangan dan Dukungan Budaya Membaca pada tahun 2020-2025.
Pada saat yang sama, penting untuk diingat bahwa fondasi masa depan kita terletak pada keluarga, taman kanak-kanak, sekolah, dan hari esok tergantung pada pendidikan dan pengasuhan seperti apa yang akan diterima oleh anak-anak kita. Saat ini di Uzbekistan sedang dilakukan reformasi di semua lini pendidikan dari prasekolah hingga pendidikan tinggi.
Prinsip-prinsip moral-spiritual perlu ditanamkan pada anak sejak usia prasekolah agar menjadi fondasi untuk kepribadian yang kreatif, pemikir, dan inovatif. Di semua tingkat pendidikan, diperlukan personel yang berkualifikasi tinggi yang dapat berkontribusi pada pengembangan kemampuan dan identifikasi bakat anak-anak dan pemuda. [Edithya Miranti]