Beirut, Gontornews — Pemerintah Lebanon mengonfirmasi pembicaraan dengan Israel seputar perselisihan atas perbatasan kedua negara. Amerika Serikat bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan dua negara yang saling berselisih tersebut.
Sebagai informasi, Lebanon dan Israel, saling memperebutkan wilayah perbatasan darat dan laut selama beberapa dekade terakhir. Tiga wilayah yang menjadi sengketa melibatkan tiga blok energi utama milik Lebanon.
Meskipun pembicaraan sedang berlangsung, belum ada kesepakatan apapun yang terkonfirmasi. Ketua parlemen Lebonon, Nabih Berri, mengonfirmasi kesepakatan dalam hal kerangka kerja telah terjalin sekalipun pembicaraan belum final.
“Ini adalah kesepakatan kerangka kerja dan bukan kesepakatan final,” kata Berri dalam konferensi pers yang disadur Reuters.
Berri menambahkan Amerika Serikat telah mendorong agar kesepakatan kedua negara segera terjalin. Ia menjelaskan tercapainya kerangka kerja terjalin sebelum Washington menjatuhkan sanksi kepada politisi, Ali Hassan Khalil, yang terafiliasi dengan Hezbollah.
Reuters menyebut perubahan taktik politik Lebanon terjadi menyusul lumpuhnya ekonomi dalam negeri. Belum lagi, ledakan besar yang mengguncang Pelabuhan Beirut, 4 Agustus silam, yang menghancurkan sebagain besar ibukota Lebanon tersebut. [Mohamad Deny Irawan]