Luksemburg, Gontornews — Badan Pusat Statistik Uni Eropa, Eurostat, Kamis (19/5/2022), melaporkan penurunan populasi yang pertama setelah hampir dua dekade mengalami pertumbuhan. Dalam laporan tahunan Demografi Eurostat, populasi Uni Eropa turun 278.000 orang dalam 12 bulan hingga 1 Januari 2022 atau mencapai 447,2 juta orang.
Penurunan populasi ini terjadi setelah hampir dua dekade terakhir Uni Eropa mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2001, ada sekitar 429 juta populasi manusia di seluruh Uni Eropa.
Perubahan populasi secara alamiah, selisih antara angka kelahiran dan kematian, mengalami penyusutan pada tahun 2020 menjadi minus 2,5. Eurostat menduga hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 yang telah merenggut nyawa sekitar 1,09 juta warga Uni Eropa.
Tetapi, perubahan populasi alamiah ini sejatinya menunjukkan angka negatif sejak 2012 karena angka rendahnya angka kelahiran dan meningkatnya angka kematian selama periode yang sama.
Sementara itu, warga yang berusia 65 tahun ke atas mendominasi seperlima atau 20 persen populasi total Uni Eropa. Sedangkan mereka yang berusia 80 tahun ke atas mengambil porsi 6 persen dari total populasi atau meningkat dua kali lipat dalam rentang dua dekade terakhir yang hanya berada di angka 3 persen saja. Eurostat, sebagaimana dilansir Euro News, juga mencatatkan penurunan populasi warga 19 tahun ke bawah dari 23 persen pada tahun 2001 menjadi 20 persen pada tahun 2021.
Eurostat pun mencatat populasi perempuan lebih tinggi 5 persen ketimbang populasi laki-laki, terutama di Baltik. Populasi wanita di Latvia, Lithuania dan Estonia masing-masing berada di angka 16 persen, 13 persen dan 10 persen lebih tinggi dari populasi pria.
Sebaliknya, di daerah seperti Malta, Luksemburg, Swedia dan Slovenia, jumlah populasi pria justru lebih banyak ketimbang wanita.
Eurostat menambahkan bahwa usia wanita Eropa rata-rata 5,6 tahun lebih lama dari pria. Data sementara untuk tahun 2021, harapan hidup saat lahir pada 82,8 tahun untuk wanita dan 77,2 tahun untuk pria.
“Data yang disajikan dalam publikasi ini membantu kami menganalisis alasan di balik tren demografi multifaset di seluruh Uni Eropa,” ungkap Wakil Presiden Komisi Eropa, Dubravka Suica, sebagaimana dilansir Eurostat.
“Publikasi ini merupakan blok bangunan utama lain untuk portofolio demografi kami. (Laporan) ini juga menegaskan demografi sebagai katalis pengembangan dan keberhasilan kebijakan kami,” tutup Dubravka. [Mohamad Deny Irawan]