Jakarta, Gontonews — Maskapai Penerbangan Nasional Garuda Indonesia, Sabtu (24/12/2022), berencana untuk menambah layanan penerbangan dari 3 kali menjadi 5 kali menuju Arab Saudi tanpa transit di bandara Internasional Soekarno Hatta baik dari Surabaya, Makassar dan Kertajati.
Dalam pagelaran Isra Festival 2022, Garuda Indonesia memberikan sejumlah promo khusus pemberangkatan umrah seperti pembelian 45 tiket gratis 1 tiket. Vice President Umrah, Hajj & Charter Business PT Garuda Indonesia Tbk, Ubay Ihsandi, berharap promo ini dapat meningkatkan jumlah penjualan tiket serta mendorong harga jual menjadi lebih kompetitif.
“Dengan penambahan frekuensi penerbangan, kami berharap tidak ada kenaikan harga yang cukup signifikan karena faktor penentunya seperti harga fuel , kurs nilai tukar di Arab Saudi maupun di Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa push lakukan efisiensi sehingga seat bisa lebih banyak terjual dan harga jual bisa lebih kompetitif,” tutur Ubay Ihsandi dalam pameran destinasi wisata halal dan religi, Isra Festival 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu.
Pada saat yang bersamaan, VP Sales & Marketing General Sales Agent Saudia Airlines, Herry Setiawan, mengapresiasi ajang Isra Festival ini, karena sangat potensial bagi ritel-ritel agensi untuk menawarkan produk-produk terbaiknya.
”Saya mengapresiasi cara Himpuh membuat pameran ini. Meski saat ini sudah ada menusuk, dan berbagai kelonggaran kebijakan umrah dari Saudi yang lebih B to C, saya melihat, pasar umrah Indonesia masih didominasi segmen grup sekitar 70%. Ini pasar yang potensial digarap penyelenggara umrah,” terang Herry dalam rilis yang diterima Gontornews.com.
Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (Himpuh), Budi Darmawan, menambahkan, tipikal jamaah Indonesia, terutama di daerah dan lansia, lebih nyaman pergi dengan rombongan yang membutuhkan jasa penyelenggara haji dan umrah terpercaya guna melayani segala kebutuhan ibadah mereka.
Kendati demikian, pemerintah masih memberikan kewenangan penuh untuk Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) mengelola umrah (UU nomor 8 tahun 2019), Budi Darmawan menghimbau, pelaku usaha tetap harus proaktif beradaptasi dan kreatif membangun jaringan dengan industri terkait di Saudi.
Budi mengakui, kebijakan Saudi berdampak pada pasar yang makin cair dan dinamis, dinamika, pelaku bisnis harus siap menghadapi risiko kondisi supply demand di sana. Seperti saat ini saja, ada kenaikan harga yang begitu signifikan yang berkaitan dengan akomodasi di Saudi Arabia, baik di Mekkah maupun Madinah.
“Dulu, terkait adanya perubahan di lapangan, kita masih bisa bernegosiasi dengan negara-negara di Asia Tenggara, tapi sekarang kita diberi kebebasan oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencari mahtab yang terbaik bagi jamaah dari Indonesia,” tutup Budi. [Mohamad Deny Irawan]