Madiun, Gontornews — Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) mengadakan Silaturahim Nasional di Hotel Merdeka, Madiun, 17-19 Oktober 2021. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Dr H Waryono Abdul Ghofur MPd.
Dalam sambutannya ia sangat mengapresiasi acara Silatnas FKPM yang dihadiri oleh hampir seluruh pesantren muadalah se-Indonesia dan berharap Silatnas ini dapat menghasilkan sumbangan pemikiran dan rumusan penting tentang konsep moderasi beragama.
Ketua Umum FKPM yang juga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Prof Dr KH Amal Fathullah Zarkasyi MA dalam pembukaan acara menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran pesantren-pesantren yang mewakili unsur pesantren salafiyah dan ‘ashriyah (modern) pada acara Silatnas ini.
“Ini bersejarah karena untuk pertama kalinya FKPM mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh hampir seluruh pesantren muadalah baik dari salafiyah maupun ‘ashriyah,” ungkap Kiai Amal dalam rilis yang diterima Gontornews.com.
Hal senada juga disampaikan Sekjen FKPM yang juga Pengasuh Pondok Tremas KH Lukman Haris Dimyati bahwa muadalah adalah pemersatu pesantren; pesantren salafiyah dan pesantren ‘ashriyah.
Sekjen FKPM juga menyampaikan bahwa sekarang pesantren sudah punya payung hukum yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan aturan turunannya yang menjamin kekhasan, keragaman dan kemandirian pesantren.
Sehingga dengan UU Pesantren tersebut pesantren mempunyai kesempatan untuk mengembalikan pesantren sebagaimana mestinya pesantren, yaitu sebagai tempat untuk tafaqquh fiddin (fungsi pendidikan), fungsi dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Silatnas FKPM yang berlangsung selama tiga hari dan dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda ini (Madiun, Tegalsari, dan Gontor), membahas banyak topik pada setiap sesinya dan menghasilkan rumusan serta rekomendasi penting.
Silatnas FKPM diakhiri dengan silaturahim dan ramah tamah bersama para pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. [Mohamad Deny Irawan]