Jakarta, Gontornews–Menyikapi keberadaan Yayasan Peduli Pesantren (YPP) milik bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Forum Pondok Alumni (FPA) Gontor ikut serta dalam barisan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) menolak keberadaan YPP.
Sebanyak lebih dari 500 pimpinan dan perwakilan pondok pesantren di Indonesia yang bernaung di bawah BKSPPI menggelar musyawarah dan mendengarkan masukan dari perwakilan pesantren dari berbagai daerah yang secara tegas BKSPPI memutuskan untuk menolak segala bentuk bantuan dari YPP Hary Tanoe.
Ketua FPA Gontor Dr. KH. Zulkifli Muhadli, S.H., M.M usai pertemuan dengan ratusan pimpinan pesantren yang tergabung BKSPPI melanjutkan pertemuan dengan para pimpinan pesantren yang tergabung di FPA Gontor.
Kiai Zulkifli mengatakan, pasca Aksi 212 ini banyak alumni Gontor terlibat dalam gerakan umat Islam. Seperti keberadaan imam shalat Jumat di Aksi 212, begitu juga Ketua GNPF-MUI, “Bahkan pertemuan hari ini, ketua BKSPPI juga alumni Gontor,” paparnya, Rabu (14/12).
Mantan Bupati Sumbawa ini juga menegaskan bahwa FPA Gontor harus terus berperan untuk peduli terhadap umat Islam. FPA harus terus mendukung gerakan dakwah di masyarakat. “Inilah momentumnya, umat Islam bangkit di Indonesia,” tegasnya.
Kiai Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang ini menambahkan, kebangkitan umat Islam yang paling utama adalah di bidang ekonomi. Ia mengakui kalau saat ini ekonomi umat Islam tertinggal di banding etnis tertentu di negeri ini.
Selain bangkit dalam soal ekonomi, kebangkitan dalam politik harus terus dikawal. “Alumni harus peduli politik, jika umat tidak peduli politik maka umat Islam akan dipimpin orang non Islam,” ujarnya.
FPA merupakan forum pesantren yang dikelola oleh para alumni Gontor yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, FPA-Gontor memiliki anggota lebih dari 250 pesantren yang tersebar di Indonesia. [fathur]