Jakarta, Gontornews — Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal mengatakan, masjid yang tepat digunakan untuk orang-orang melakukan i’tikaf atau diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah yakni masjid yang digunakan untuk Shalat Jumat.
βDatanglah i’tikaf ke masjid, Masjid Istiqlal atau masjid mana pun dekat rumah. Masjid yang tepat digunakan untuk i’tikaf itu masjid yang dipakai Shalat Jumat bukan mushala atau rumah,β ujar dia, seperti dilansir dari Antara, Ahad (2/4/2023).
I’tikaf umumnya dilakukan Umat Muslim pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Selama I’tikaf, mereka biasanya memperbanyak dzikir atau mengucap puji-pujian kepada Allah SWT secara berulang, shalat, membaca Al-Qur’an dan bershalawat atau berdoa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Sebelum beri’tikaf, Nasaruddin mengingatkan pentingnya umat Islam mengucap niat, begitu juga sebelum melakukan ibadah lainnya seperti berpuasa dan shalat.
βNiatkan beri’tikaf di masjid karena Allah SWT. Walaupun dua jam, tiga jam, empat jam cukup, yang penting niat. Kalau melakukan i’tikaf tanpa niat itu camping. Kalau berpuasa tanpa niat itu adalah diet. Kalau orang shalat tanpa niat itu olahraga,β kata dia yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II itu.
Lebih lanjut mengenai niat, Nasaruddin mengajak para Muslim memperbaiki niat mereka dalam melakukan ibadah agar semata untuk Allah SWT. [Fath]