Jakarta, Gontornews–Indonesia akan menjadi tuan rumah dari World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12, yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 2-4 Agustus mendatang. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, WIEF ini mirip seperti World Economic Forum yang selalu diselenggarakan setiap bulan Januari di Davos, Switzerland.
“Kalau World Economic Forum itu fokus kepada hampir semua jenis usaha bisnis sektor keuangan-sektor riil dan juga kegiatan-kegiatan lain yang bersifat networking, maka World Islamic Economic Forum fokus pada kegiatan usaha/kegiatan bisnis keuangan yang terkait dengan dunia Islam,” jelas Bambang seperti dilansir dari laman setkab.
World Islamic Economic Forum, ujar Bambang, merupakan yayasan atau foundation yang didirikan di Malaysia, dan sudah membuat acara yang ke-12 kalinya di beberapa negara. Indonesia pernah menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum pada 2009 lalu.
Menkeu memaparkan, pada WIEF ke 12, nantinya akan digelar leaders forum yang melibatkan pimpinan negara atau pimpinan pemerintahan, ada panel menteri, ada eksibisi/pameran baik pameran bisnis, ada sesi-sesi yang terkait dengan seminar, ada sesi-sesi yang bersifat lebih kepada workshop atau pelatihan.
Ada juga yang sifatnya pertukaran ide melibatkan pengusaha muda dan juga pengusaha UKM antarnegara yang diharapkan bisa saling komunikasi, saling tukar-menukar pengalaman dan barangkali business opportunity, serta festival kesenian hasil ide kreatif dan ekonomi kreatif.
Rencananya, WIEF ini akan dihadiri sekitar 2.500 peserta dari 60 negara, dari level pimpinan negara/pemerintahan, menteri , pimpinan perusahaan multinasional, akademisi, kemudian seniman, para pelaku usaha UKM, para pelaku usaha muda, dana juga tokoh masyarakat.
“WIEF ke-12 ini topiknya Decentralizing Growth and Empowering Future Business. Subtemanya dari tema besar ini adalah pertama Islamic finance atau keuangan syariah,” kata Bambang.
Forum bisnis internasional ini, menurut Bambang akan menjadi kesempatan khusus bagi Indonesia untuk mempromosikan fashion Islam,desain dan industrinya.
“Untuk Indonesia selain halal produk, kita juga akan mulai perkenalkan halal tourism atau Moslem friendly tourism,” tambah Bambang.[Ahmad Muhajir/DJ]