Teheran, Gontornews — Pemerintah Oran mengaku telah menangkap sebanyak 17 orang yang diduga sebagai mata-mata CIA. Diantara mereka telaj dihukum matibdan lainnya dihukum penjara dengan waktu yang sangat lama.
Pejabat Intelijen Iran mengatakan ke-17 orang tersebut direkrut oleh CIA untuk memata-matai situs nuklir dan militer Iran.
“Badan-badan keamanan berhasil membongkar jaringan mata-mata [CIA],” kata Kepala Kontra Intelijen di kementerian Intelijen Iran, yang identitasnya tidak diungkapkan, kepada wartawan di Teheran, Senin (22/7).
Menurutnya, belasan orang itu diduga dengan sengaja telah mengkhianati negara dan telah diserahkan ke pengadilan.
Pengumuman mengenai penangkapan mata-mata tersebut muncul setelah terjadi ketegangan antara AS dan Iran yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Washington untuk keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan menerapkan kembali menggigit sanksi ekonomi terhadap Republik Islam.
Pejabat intelijen itu juga mengklaim bahwa tidak satu pun dari 17 orang yang diduga memiliki pelatihan canggih, telah berhasil dalam misi sabotase mereka.
“Misi mereka termasuk mengumpulkan informasi di fasilitas tempat mereka bekerja, melakukan kegiatan teknis dan intelijen serta mentransfer dan memasang perangkat pemantauan,” katanya.
Penangkapan mereka terungkap melalui visa yang diduga telah dibuat oleh CIA dalam perjalanan mereka ke Washington. Sementara beberapa mereka terungkap saat mengurus visa.
Dorsa Jabbari dari Al Jazeera, melaporkan bahwa Pemerintah Iran juga merilis sebuah film dokumenter untuk menunjukkan sejauh mana orang-orang itu pergi untuk mencoba dan bertukar informasi dengan para agen CIA mereka di luar negara.
“Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mengungkap jaringan mata-mata terbesar di dalam negeri selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Pemerintah Iran juga percaya bahwa penangkapan mata-mata itu adalah kemenangan besar bagi mereka karena mereka mengakhiri kegiatan mereka.
Film dokumenter yang ditayangkan di televisi pemerintah pada hari Senin tersebut menunjukkan seorang perwira CIA merekrut seorang pria Iran di Uni Emirat Arab.
“Karena ada begitu banyak perwira intelijen di Dubai. Sangat berbahaya, intelijen Iran,” seorang wanita ditunjukkan kepada seorang Iran di film dokumenter itu.
Tidak ada komentar langsung dari Washington.
Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah mengatakan Iran telah melakukan operasi bekerja sama dengan sekutu asing, namun tidak menyebut nama negara mana pun.
Beberapa kali Iran mengumumkan penahanan mata-mata yang bekerja untuk negara-negara asing, termasuk AS dan Israel. Pada Juni, Iran mengatakan pihaknya mengeksekusi seorang mantan staf Kementerian Pertahanan yang dihukum karena memata-matai CIA.
Sementara itu Pada bulan April, Iran juga mengatakan telah mengungkap 290 mata-mata CIA baik di dalam maupun di luar negeri selama beberapa tahun terakhir.[Devi Lusianawati]