Yerusalem, Gontornews — Polisi Israel dikerahkan dalam jumlah besar di Yerusalem untuk mengamankan pawai tahunan menandai invasi dan pendudukan Israel atas Yerusalem timur milik Palestina. Israel merampas wilayah itu tahun 1967.
Pawai tahun ini digelar bersamaan dengan umat Islam Palestina mempersiapkan diri untuk memulai ibadah puasa Ramadhan. Banyak warga Palestina mengunjungi Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang Ramadhan.
Pawai Israel yang digelar hari Ahad itu melewati pemukiman dan alun-alun Muslim di Kota Tua sebelum tiba di Tembok Barat, yang langsung berhubungan dengan Masjid al-Aqsa. Ketegangan dan bentrokan dikhawatirkan terjadi.
Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel menyerbu wilayah Palestina, Mesir, dan Suriah sekaligus.
Enam hari kemudian, Israel menduduki Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan.
Sejak itu, Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan tetap diduduki Israel. Sementara Jalur Gaza telah lumpuh di bawah blokade sembilan tahun yang membuat 1,8 juta warga Palestina kesulitan memperoleh akses terhadap peralatan medis, air bersih, makanan dan bahan yang diperlukan untuk membangun kembali rumah-rumah mereka.
Sekolah dan rumah sakit hancur oleh pemboman Israel yang terjadi berulang-ulang.
Pendudukan dan aneksasi Yerusalem Timur pada tahun 1967 oleh Israel itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera melaporkan dari Yerusalem Timur, Israel polisi dalam jumlah besar di sekitar pintu gerbang Damaskus.
“Tidak semua orang Israel benar-benar merayakan hari ini, tapi pasti para pemukim Yahudi dan pendukungnya merayakan hari ini.â€
Sementara para pemilik toko telah diminta untuk menutup toko-toko mereka.
“Apa yang terjadi tahun ini adalah bahwa salah satu organisasi nirlaba telah mengajukan petisi ke pengadilan tinggi meminta mereka untuk melarang pawai ini melewati alun-alun Muslim, pengadilan tinggi menolak, tetapi mereka memberi batas waktu hingga pukul 7 malam waktu Yerusalem, waktu setiap orang harus telah dievakuasi dari sini,” kata Abdel-Hamid.
Sekitar 30.000 demonstran diperkirakan mengikuti pawai.
“Kami akan berada di sana dalam jumlah yang sangat besar,” kata juru bicara polisi Israel Asi Aharoni.
“Kami mengerahkan lebih dari 2.000 polisi hanya untuk acara Yerusalem Day.”
Kelompok HAM Israel Ir Amim telah meminta Mahkamah Agung Israel untuk melarang pawai memasuki Kota Tua melalui Damaskus Gate, pintu masuk utama yang digunakan oleh warga Palestina.
Pengadilan menolak banding, tetapi peserta pawai diharapkan melalui gerbang Damaskus pukul 18:15 dan melalui alun-alun Muslim pukul 19:00 demi mencegah bentrokan dengan warga Muslim.
Palestina menganggap Yerusalem Timur sebagai ibukota masa depan Palestina merdeka.
Sedangkan Israel menginginkan seluruh Yerusalem sebagai ibukota mereka.
Status masa depan Yerusalem merupakan salah satu isu yang paling krusial dalam konflik Israel-Palestina. [Rusdiono Mukri]