Kenalilah pondokmu dengan sebaik- baiknya. Kenalilah Pondok Modern Darussalam Gontor dengan membaca buku-buku berikut ini: Pekan Perkenalan I, Pekan Perkenalan II, Brosur Penjelasan Singkat tentang Pondok Modern, serta Buku Sejarah Perumahan dan Pergedungan di Pondok Modern Gontor.
Kemudian, baca juga Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Wakaf, Piagam Penyerahan Wakaf Pondok Modern, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Pondok Modern (AD/ART IKPM), serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Pelajar Pondok Modern (AD/ART OPPM).
Janganlah menjadi orang yang tidak tahu-menahu keadaan sekitar lingkunganmu, di kiri dan kananmu. Di Pondok Modern Gontor kamu harus tahu segala-galanya. Kamu harus memahami sebaik mungkin isi buku-buku tersebut agar mampu menjawab dengan baik segala pertanyaan dari luar dan mampu menjelaskan segala hal terkait pondokmu.
Barangkali di kampungmu sendiri ada beberapa organisasi. Kamu harus mengetahui dengan pasti organisasi apa saja yang ada di tempatmu itu, hingga mengenal para pengurusnya. Jangan bersikap tidak tahu-menahu. Jangan bertingkah seperti sekelompok manusia yang tidak mau menoleh sedikit pun, seperti yang digambarkan al-Qur’an:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan isi neraka Jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS al-A’raf [7]: 179)
Memang kita tidak berpolitik di pondok ini, tapi tidak sampai menutup mata. Kita harus mengetahui segala hal. Jangan main tutup mata dalam hal apapun. Kalaulah kamu terlibat aktif sebagai anggota atau pengurus suatu organisasi, maka jangan menutup mata terhadap organisasi lain.
Orang yang berpolitik tutup mata akan mudah disesatkan. Akhirnya, orang itu benar-benar tersesat. Nyatanya, memang sudah banyak yang kehilangan arah dan penunjuk jalan.
Jangan sampai seorang Muslim berubah haluan menjadi komunis atau seorang anak kiai menjadi pastur akibat tidak mau tahu, akibat politik tutup mata. Na‘udzu billah min dzalik!
Sekali lagi, Gontor tidak berpolitik model tutup mata, tetapi kita berwawasan luas, mencermati segala hal di sekeliling kita, tidak sampai tutup mata agar tidak sesat dan menyesatkan. Sikap kita inilah yang dibenarkan setiap tamu yang berkunjung ke pondok ini. Para tamu dari berbagai negeri, termasuk tamu-tamu dari Belanda, Jerman, Australia, dan lain-lain mengatakan, “Itu yang benar.” []