Tokyo, Gontornews — Pemerintah Jepang meningkatkan kewaspadaan level tertinggi terhadap penularan Covid-19, Rabu (15/7). Secara khusus, Pemerintah Jepang mengamati lonjakan angka penularan Covid-19 di ibukota Jepang, Tokyo.
Pemerintah Jepang khawatir dengan penularan Covid-19 gelombang kedua. Pemerintah Tokyo dan sejumlah anggota parlemen mendesak Pemerintah Pusat agar menghentikan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan sektor pariwisata domestik.
Meski demikian, Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura mengatakan akan tetap melanjutkan kampanye pariwisata ‘Go To’ untuk menggenjot sektor pariwisata.
“Jelas kami akan mempertimbangkan masukan warga sambil memantau situasinya ke depan, kata Nishumura di hadapan parlemen Jepang sebagaimana dilansir Reuters.
Sebagaimana diketahui, kampanye pariwisata ‘Go To’ merupakan salah satu program stimulus Pemerintah Jepang yang diumumkan April 2020 lalu. Akan tetapi, program ini menuai kritikan masyarakat karena pembiayaan dialhikan kepada kontraktor swasta.
Tidak hanya itu, kampanye ini juga dikritik oleh banyak warga net karena dinilai memicu ledakan Covid-19 gelombang kedua.
Sejauh ini, Tokyo telah melaporkan 200 kasus Covid-19 baru dalam empat hari terakhir. Angka ini jelas mengkhawatirkan mengingat rekor penyebaran Covid-19 tertinggi di Tokyo terjadi pada Jum’at (10/7) dengan 243 kasus. Klaster tertinggi di Tokyo terkonfirmasi di sebuah teater di Shinjuku yang mengonfirmasi 37 kasus.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengonfirmasi bahwa Tokyo akan mengadakan pertemuan dengan para ahli untuk membahas peningkatan kasus di wilayahnya.
“Dalam pemahaman saya, kita berada dalam situasi yang parah saat ini,” kata Koike. [Mohamad Deny Irawan]