Jeddah, Gontornews–Pertahanan Sipil telah mengurangi jumlah crane di Masjidil Haram dari 60 menjadi 13. Tim di lapangan dan patroli keamanan terus disebar untuk menindaklanjuti persyaratan keselamatan di proyek yang sedang berjalan.
Menurut data Arab News (3/6) tim yang diterjunkan sebanyak 750 orang dan 32 petugas untuk mendukung keamanan Masjid Agung sebagai bagian dari persiapan untuk Ramadhan. Begitu juga ada pengaturan serupa yang diberlakukan di Masjid Nabawi di Madinah.
Dalam konferensi pers di Makkah, Mayjen. Salim bin Marzouq Al-Matrafi, yang juga Direktur Pertahanan Sipil di kota menjelaskan terkait pentingnya menjagakeselamatan bagi pengunjung dan peziarah selama berziarah di Kota suci ini.
Al-Matrafi mengatakan semua fasilitas perumahan tunduk pada persyaratan keselamatan untuk menghindari resiko kebakaran, untuk itu bangunan yang ada terus dipantau dalam koordinasi Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi.
Pertahanan Sipil juga akan menggunakan relawan untuk mendukung upaya menjaga lingkungan yang aman dan kondusif. Rencananya akan ada staf tambahan dikerahkan pada hari-hari sibuk, seperti Jumat dan malam kemuliaan bulan Ramadhan.
Menurut Brig. Ahmed Al-Dulewi, Kepala Administrasi Umum Pertahanan Sipil, rencananya akan fokus pada lokasi tertentu, organisasi sumber daya manusia, inspeksi fasilitas, dan pelatihan kebakaran dan tim cepat tanggap darurat. Dia mengatakan semua crane telah diperiksa untuk memastikan tidak akanmenimbulkan bahaya bagi peziarah.
Selama musim haji tahun lalu, crane tumbang dan menerjang ke mataf yang mengelilingi Ka’bah, menewaskan 111 orang dan melukai 394. Biro Investigasi dan Kejaksaan Saudi di Jeddah mendapati  lima pejabat teknis atas kelalaian ini.
Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman telah menyetujui bahwa perusahaan Binladin Grup bersalah atas runtuhnya crane konstruksi, beserta para eksekutif perusahaan dilarang meninggalkan Kerajaan. Namun, larangan ini dicabut awal tahun ini untuk melanjutkan pembangunan dan membayar pekerja gaji yang belum dibayar. [Fathur/DJ]