Jakarta, Gontornews — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dari FPKS menyerukan agar dunia Islam bersama dengan masyarakat internasional bersatu untuk menghentikan provokasi dari Pemerintah Israel yang berencana membangun Sinagog (tempat ibadah umat Yahudi) di Kompleks Masjid Al-Aqsha, serta agar mereka terus memaksimalkan usaha menekan Israel untuk menghentikan kejahatan dan penjajahan terhadap bangsa Palestina dan pelanggaran terhadap hukum dan norma yang diakui secara internasional.
“Rencana Pemerintah Israel yang akan membangun sinagog di Kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina, dan membiayai pemukiman ilegal Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsha merupakan wujud provokasi berkelanjutan dan bentuk penjajahan yang terus makin brutal dan tidak menghormati hukum internasional. Ini semakin menunjukkan Israel adalah negara teroris dan intoleran yang membangkang terhadap hukum internasional dan peradaban dunia,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
HNW, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa rencana tersebut bukan hanya melanggar ketentuan hukum internasional terkait kesucian dan status quo Masjid Al-Aqsha yang harus dihormati dan dijaga sesuai dengan perjanjian internasional yang telah disepakati, tetapi juga bentuk dari pembangkangan terhadap putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice) bahwa Israel harus segera mengakhiri penjajahan dan pendudukan ilegal di tanah bangsa Palestina, dengan meninggalkan kawasan yang didudukinya, bukan malah makin memperbesar kawasan yang dirampas dengan membangun sinagog di Kawasan Masjid Al-Aqsha itu.
Oleh karenanya, HNW kembali mengapresiasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) yang langsung menyampaikan kecamannya terhadap rencana pembangunan sinagog di Kawasan Masjid Al-Aqsha tersebut. Kejahatan Israel yang makin brutal terhadap Masjid Al-Aqsha itu, menuai kecaman keras dari berbagai pihak, seperti dari Arab Saudi, Iran, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Yordania bahkan menuntut agar PBB segera turun tangan menghentikan program jahat Israel itu. “Ini semua semakin membuktikan Israel sebagai negara teroris dan intoleran, yang tidak menghendaki perdamaian dan solusi dua negara,” tandasnya.
Karenanya HNW berharap Kemlu RI dapat terus berupaya untuk menjalin kerjasama dengan dunia Islam secara khusus dan masyarakat serta lembaga-lembaga internasional secara umum untuk makin kolaboratif dan efektif mengakhiri penjajahan, genosida dan provokasi Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dengan rencana membangun sinagog tersebut. Salah satunya dengan mengingatkan dan menyerukan agar negara-negara (terutama negara-negara mayoritas penduduk Muslim) yang telah terlanjur melakukan normalisasi hubungan dengan Israel untuk segera mencabut dan membatalkannya.
“Karena normalisasi yang diklaim itu tidak pernah terbukti dapat membantu terwujudnya Palestina merdeka, tetapi malah memberi legitimasi bagi Israel untuk dapat semakin brutal melakukan genosida terhadap bangsa Palestina, melanggar hukum internasional seperti menghancurkan tempat ibadah (masjid dan gereja) di Gaza, dan kini “merusak” Masjid Al-Aqsha yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia milik Palestina/umat Islam sehingga harus dipelihara dan tidak boleh dirusak atau diganggu kedudukannya oleh siapa pun termasuk oleh Israel yang melakukan penjajahan atas Al-Quds/Yerussalem/Palestina,” ujar HNW.
Ia juga berharap pemerintahan yang baru di kepemimpinan Prabowo Subianto dapat terus konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dengan langkah-langkah yang lebih konkret dibanding pemerintahan sebelumnya. “Dan yang paling penting jangan pernah ‘tergiur’ dengan janji manis Israel untuk normalisasi hubungan dengan Indonesia. Ini sudah menjadi bukti bahwa normalisasi hanya dijadikan tameng dan legitimasi Israel untuk terus menjajah Palestina,” ujarnya.
Selain itu, HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajak para khatib shalat Jumat di seluruh Indonesia khususnya dan seluruh dunia pada umumnya, untuk Jumat besok serentak menyampaikan khutbah terkait penyelamatan Masjid Al-Aqsha. “Informasi terbaru soal kejahatan Israel terhadap masjid ini penting disampaikan ke para jamaah shalat, agar mereka bisa berperan serta membantu, minimal doa, dan aksi nyata dukungan sekecil apa pun bentuknya,” paparnya.
“Maka penting kita jadikan materi pembelaan terhadap eksistensi Masjid Al-Aqsha dan penolakan terhadap genosida dan kejahatan penjajahan Israel yang terus berlanjut hingga ke Masjid Al-Aqsha ini, penting disampaikan kepada para jamaah shalat Jumat pekan ini,” pungkasnya. []