Queensland, Gontornews — Kantor Islamic Center of South Calgary (ICSC) di Queensland Kanada menjadi target sasaran pengerusakan kelompok anti Islam di negeri tersebut. Peristiwa ini terjadi pada Selasa lalu, dimana 40 poster anti-Muslim ditemukan terpasang di sekitar kampus di Universitas Calgary. Poster tersebut berisi seruan kepada komunitas Muslim untuk meninggalkan Kanada.
Insiden anti Islam ini dibenarkan oleh Pimpinan ICSC Junaidi Mahoon. Dia menyebut bahwa peristiwa ini sudah terjadi tiga kali dalam sepekan. Beberapa poster yang sama juga ditemukan di kotak pesan di komunitas Hillhurst-Sunnyside.
“Kami hanya ingin dia berani bertanggung jawab, kita tidak ingin menekan apa-apa terhadap dia, kami hanya ingin berdialog sehingga dapat membuat pemahaman bersama dan membuat dia mengerti bahwa apa yang dia melakukan bukan cara orang Kanada, “kata Mahoon dilansir dari ctvnews.
Akibat tindakan anarkis tersebut ICSC mengalami kerugian yang cukup besar. Diaporkan, kaca candela pusat studi Islam tersebut pecah. Sejumlah al-Qur’an juga dibakar pelaku dan meninggalkan salinan al-Qur’an yang terbakar di lokasi sebagai bentuk kebencian mereka.
Mahoon mengatakan, merusak tempat ibadah adalah tindakan yang tercela. Perbuatan ini harus ditentang karena termotivasi oleh kebencian atau Islamophobia. Namun pihak ICSC membuka pintu dialog dan perdamaian bagi pelaku kejahatan yang tidak senang dengan Islam.
“Sebagai Muslim kita diajarkan untuk mencintai tetangga kita, bekerja dengan mereka, untuk menjadi bagian dari kesedihan dan kebahagiaan mereka. Dalam semangat itu saya ingin mengatakan kita memaafkan pelaku, siapa pun yang melakukan ini, siapa pun yang memecahkan kaca dan membakar al-Qur’an, dan kami menawarkan damai sejahtera kita, cinta dan harmoni, “tambahnya.
ICSC didirikan sejak tahun 1980-an sebagai pusat studi Islam untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan Islam masyarakat Muslim di Kanada. ICSC menjadi pusat syiar kegiatan Islam seperti perayaan hari raya, pengembangan professional Muslim dan kegiatan sosial masyarakat.
Namun belakangan pusat studi Islam ini menjadi saasran gerakan anti Islam, khususnya setelah terjadi serangan Paris. Tak hanya di Kanada, di banyak negara termasuk AS dan Eropa juga terjadi lonjakan Islamofobia dan sentimen anti-migran, terutama setelah terjadi perang di Timur Tengah yang memunculkan pengungsi masuk ke Eropa. [Ahmad Muhajir]