Alexandria, Gontornews — Selama kurang lebih sepuluh hari berada di Negeri Seribu Menara Mesir, selain bersilaturahim dengan alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan di Mesir, KH Ahmad Fauzi Tidjani juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Alexandria menemui Maulana Syekh ‘Ala Musthafa Naimah.
“Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Sabtu siang, 4 Desember 2021,” terang KH Ahmad Fauzi Tidjani kepada Gontornews.com. Acaranya pun bertempat di rumah Mu’allimul Umam, Alexandria.
Setelah keduanya saling bertemu dan berbincang santai, Syekh ‘Ala pun mengucapkan, “Pak Kiai, saya melihat gaya pelafalan dan bicara antum sangat fasih, jelas, serta runut. Saya belum melihat orang Indonesia seperti ini sebelumnya, seakan-akan antum orang Arab.”
Kiai Ahmad Fauzi memang cukup fasih berbahasa Arab dikarenakan sedari kecil dirinya telah tinggal di Saudi selama sepuluh tahun. Lingkungan keluarga juga membiasakannya berbahasa Arab. Bahkan setiap ada tamu yang berkunjung ke ayahnya, jika menggunakan selain bahasa Arab, Kiai Ahmad kecil akan dijauhkan dan diminta untuk tidak mendekat.
Pun, Kiai Ahmad kecil selalu dibawa ke masyayikh Hijaz waktu itu. Setiap bertemu dengan syekh, Kiai Tidjani, ayah Kiai Ahmad akan meminta doa ke syekh tersebut untuk mengusap kepala Kiai Ahmad kecil dengan al-Fatihah. Kiai Ahmad kecil pun pernah bertemu dengan Syekh Yasin al-Fadani dan masyayikh lainnya.
Kemudian, melanjuti kisah kunjungan Kiai Ahmad bersama Maulana Syekh ‘Ala, turut diceritakan momen ketika keduanya hendak duduk bersama. Kala itu, mereka berdua saling mempersilakan satu sama lain, seolah tidak ada yang mau mendahului diantara mereka. Hingga akhirnya Kiai Ahmad pun berkata, “Maulana, ya sudah kita duduk bareng.” Demikian tutur KH Ahmad sembari memegang tangan Maulana Syekh ‘Ala. Demikianlah bentuk penghormatan antarkedua alim ulama tersebut, yang tidak pernah menganggap kedudukannya lebih tinggi dari saudaranya yang lain.
Syekh ‘Ala sejatinya sudah mendengar nama Kiai Ahmad Fauzi Tidjani sebelum kedatangannya ke Mesir. Hal itu dikarenakan banyaknya teman-teman IKBAL (Ikatan Keluarga Besar Al-Amien Prenduan) yang mengaji ke Maulana Syekh ‘Ala.
Di sela-sela perbincangan mereka, kepada Syekh ‘Ala, Kiai Ahmad mengungkapkan, “Antum (laksana) bulan, menyinari kami dengan ilmu.” Lalu Syekh ‘Ala pun menjawab, “Iya Kiai, tapi antum adalah mentarinya. Cahaya antum lebih terang.” Kiai Ahmad lantas membalas, “Tidak begitu Maulana, saya bukan seperti itu.”
Menjelang akhir kunjungan KH Ahmad Fauzi di sana, Maulana Syekh ‘Ala memberi hadiah beberapa kitab karangan Maulana Syekh Abdussalam ke Kiai Ahmad. Kiai Ahmad dan Syekh ‘Ala berharap agar ada kesempatan untuk keduanya bisa bertemu kembali, baik di Ponpes Al-Amien Prenduan atau di kota Alexandria nantinya.
Maulana Syekh ‘Ala pun mendoakan Kiai Ahmad dengan khidmat, serta turut mendoakan keselamatan pondok, masyayikh, asatidz, para santri, dan alumni agar selalu dijaga oleh Allah SWT.
Hingga akhirnya, sebelum kepulangan Kiai Ahmad ke Indonesia, dihadapan alumni Kiai Ahmad berucap, “Selama kunjungan saya ke Mesir, kunjungan ke Alexandria yang sangat berkesan.” <Edithya Miranti>