Ngawi, Gontornews — Berbagai bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini tidak terlepas dari isu degradasi lingkungan dan isu perubahan iklim. Budaya sadar lingkungan belum terintegrasi dalam keseharian masyarakat Indonesia. Pembakaran dan pembuangan sampah sembarangan masih sering terjadi di sekitar kita. Padahal Islam mengajarkan umatnya tentang etika terhadap lingkungan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Permasalahan tersebut melatarbelakangi 11 mahasiswi semester enam Universtias Darussalam (UNIDA) Gontor yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Gayam, Kendal, Ngawi, mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret 2025. Melalui bimbingan dan arahan Ustadzah Ida Susilowati selaku Dosen Pembimbing Lapangan, kegiatan KKN difokuskan pada tema SDG’s-15 (Life on Land) dalam bentuk pendampingan budaya sadar lingkungan sejak dini di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Gayam 1 dan 2, dengan jumlah siswa kurang lebih 25 orang.
Kepada Gontornews.com, Ustadzah Ida menginformasikan bahwa kegiatan yang ditujukan kepada para siswa TK ini berbentuk pemberian materi dan praktik pengayaan lapangan. Para siswa ditanamkan budaya ‘buang sampah pada tempatnya’, melalui pengenalan warna tempat sampah dan memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Para siswa dikenalkan jenis-jenis sampah dan dibantu membedakan jenis tempat sampah berdasarkan warnanya; HIJAU untuk sampah organik, KUNING untuk sampah non-organik, dan MERAH untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Selain itu, siswa siswi TK Dharma Wanita Gayam 1 dan 2 juga dipahamkan tentang dampak dari pembakaran dan pembuangan sampah sembarangan dan dampak dari kerusakan lingkungan.
Kegiatan KKN yang bertema Pendampingan Program Sadar Lingkungan Sejak Dini Berbasis Fiqh Bi’ah di TK Dharma Wanita Gayam 1 dan 2 ini, sebagai upaya pencapaian SDG’s-15 (Life on Land), yang tidak hanya meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak, namun program ini juga menerapkan metode Digital Learning untuk meningkatkan antusias para ‘generasi alpha’ yang sudah tidak asing dengan media digital. Mitra KKN Tematik kelompok 8, yaitu kepala sekolah beserta para guru TK Dharma Wanita Gayam 1 dan 2 merespon kegiatan ini dengan penuh antusias.
Kegiatan yang berlokasi di Dusun Bulak, Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini diakhiri dengan penyerahan luaran berupa ‘tempat sampah tiga warna’, sebagai upaya tindak lanjut kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dilakukan secara berkelanjutan.
Selain itu, tim KKNT juga memberikan buku tematik pendamping guru dan orangtua serial SDG’s-15, yang dilengkapi dengan barcode untuk mengakses media digital untuk memudahkan pembelajaran dan mengintegrasikan peran guru di sekolah dan peran orangtua di rumah, dalam melakukan pendampingan intensif terhadap siswa. [Edithya Miranti]