Taipei, Gontornews — Petugas penyelamat menyisir reruntuhan, mencari setidaknya 67 orang hilang pasca-gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang melanda pantai timur Taiwan, Rabu (7/2).
Korban tewas akibat gempa meningkat menjadi tujuh orang.
Sementara operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, gempa susulan berkekuatan 5,7 skala Richter lainnya terjadi pada Rabu malam di dekat kota pelabuhan Hualien, 120 km selatan ibukota Taipei.
Lebih dari 260 orang terluka dalam gempa besar yang melanda sesaat setelah tengah malam pada hari Rabu, mengakibatkan robohnya hotel dan beberapa bangunan lainnya, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
“Sedikitnya tujuh orang tewas, dan 67 masih belum ditemukan,” kata Pusat Operasi Darurat, Taiwan.
Rob McBride dari Aljazeera yang melaporkan dari Hualien, mengatakan petugas pemadam kebakaran percaya bahwa sekitar 50 orang terjebak di salah satu bangunan yang “hanya miring”.
“Tim penyelamat telah mendeteksi pergeseran lebih lanjut di gedung [tempat orang-orang yang selamat terjebak], dan khawatir akan ada keruntuhan lebih lanjut,” katanya.
“Ini adalah salah satu masalah yang mereka hadapi di sini, bukan hanya cuaca – tapi juga gempa susulan yang terus berlanjut.”
Laporan media menunjukkan gambar dan cuplikan bangunan miring dan trotoar retak. “Bangunan hanya terguling di atas lantai yang hancur … Dipercaya bahwa sejumlah orang akan meninggal,” kata McBride.
Hualien, sebuah kota wisata yang dikelilingi oleh pegunungan, saat ini berpenduduk sekitar 100 ribu orang.
Taiwan merupakan sebuah pulau yang berada di daerah Cincin Api Samudera Pasifik. Gempa bumi dan aktivitas gunung berapi biasa terjadi di wilayah ini.
Pada bulan September 1999, sebuah gempa berkekuatan 7,6 di Taiwan menewaskan lebih dari 2.400 orang dan menyebabkan 100.000 orang kehilangan tempat tinggal. [Rusdiono Mukri]