Seoul, Gontornews –- Pemerintah Korea Utara, Jumat (5/8/2002) mengumumkan bahwa seluruh pasien yang mempunyai gejala demamnya telah pulih. Dengan demikian, pengumuman ini juga menandai berakhirnya gelombang pertama pandemi Covid-19 di negara berhaluan komunis tersebut.
Meski demikian, sejumlah analis menganggap Korea Utara tetap memiliki tantangan terkait dengan kesulitan ekonomi yang semakin dalam dan mayoritas populasi yang tidak mendapatkan vaksin yang mengancam saat penyebaran virus terjadi di masa depan.
“Situasi anti-pandemi telah memasuki fase stabilitas yang pasti,” ungkap media pro pemerintah Korea Utara sebagaimana dilansir Reuters.
Saat Covid-19 merebak, Korea Utara tidak pernah mengonfirmasi jumlah warga yang terinfeksi virus asal Wuhan tersebut. Hal ini sekaligus menandakan bahwa Korut mengalami kekurangan pasokan tes pengujian.
Sejak akhir April 2022, pihak berwenang di Korut melaporkan 4,77 persen populasi yang mengalami demam telah pulih sepenuhnya. Sementara 47 pasien demam dinyatakan meninggal pada periode yang sama dan sejauh ini belum ada kasus demam baru yang mereka konfirmasi.
Pejabat sekaligus pakar medis Korea Selatan, Shin Young-jeon mengatakan bahwa puncak dari gelombang pertama Covid-19 di Korea Utara baru saja terlewati. Bahkan, ia tidak canggung untuk menduga bahwa ada sekitar 50.000 kasus kematian yang terjadi di Korea Utara.
“Keberhasilan mereka, jika ada, seharusnya terletak pada kenyataan bahwa wabah itu tidak mengarah pada kekacauan politik atau sosial. Apakah respons COVID-19 mereka berhasil adalah masalah lain,” ujar Young-jeoun.
Sementara itu, Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kwon Young-se, mengatakan ada masalah kredibilitas soal data Korut meski situasi Covid-19 tampak terkendali.
Sebagai bukti meredanya wabah, Partai Buruh yang berkuasa di Korut mengadakan acara besar tanpa penggunaan masker pada akhir Juli. Acara tersebut mengundang ratusan veteran Perang Korea.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menyelenggarakan sejumlah acara olahraga mulai dari kompetisi sepakbola nasional, kompetisi renang, yacht hingga bowling. Sebagian besar pertandingan masih terlaksana tanpa penonton. Tetapi, surat kabar resmi Korut, Rodong Sinmun, berhasil mengambil foto pertandingan yang menunjukkan para penonton menggunakan masker dan duduk terpisah. [Mohamad Deny Irawan]