30
Tonton Selengkapnya
Popup Image
32 °c
Special capital Region of Jakarta
Wed
Thu
Thursday, 10 July, 2025
Login
Langganan
gontornews.com
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result
gontornews.com
Langganan
Home News Nasional

Kriteria dan Keutamaan Pemimpin Muslim 

Muhammad Khaerul Muttaqien

M Khaerul Muttaqien by M Khaerul Muttaqien
26 February 2018
in Nasional
0
Kriteria dan Keutamaan Pemimpin Muslim 

BACA JUGA

LAZISMU Terima Amanah Kurban 1 Ekor Sapi Limosin dari Shopee Barokah

Dukung MK Tolak Legalisasi Judi, HNW: Mestinya Pemerintah Didukung untuk Lebih Kreatif Maksimalkan Hanya Potensi Legal Penambah Sumber Penerimaan Negara

HNW: Tak Sekadar Pernyataan, Uni Eropa Harusnya Lebih Berani Menekan Israel Agar Blokade Atas Gaza Dibuka dan Sejarah Kelam ‘Holocaust’ Tidak Terulang

Jumpa Sekjen Pramuka Muslim Se-Dunia, HNW Sambut Baik Usulan Pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Indonesia Mantan Aktivis Pramuka

Targetkan Himpun 69 Miliar, Lazismu Luncurkan Program ‘Qurbanmu Bahagiakan Sesama’

9″Seadil-adil kafir, sejujur-jujur kafir, sepintar-pintar kafir, sesantun-santun kafir, jadi menteri, masuk istana, mati, masuk neraka. Sejelek-jelek Muslim, senakal-nakal Muslim, punya jatah di surga. Sebaik-baik kafir tidak punya jatah di surga. Tapi jangan lupa masih ada ratusan, ribuan, jutaan Muslim yang adil, santun, demokratis, dan sayang rakyatnya,”jelas Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal
Dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sistem kehidupan yang mampu bertahan lama kecuali sejarah panjang keemasan Islam. Sehingga ketika berbicara tentang masalah kepemimpinan ideal dalam Islam juga erat kaitannya dengan figur Rasulullah SAW. Sebab ia adalah pemimpin agama dan juga pemimpin negara terbaik sepanjang sejarah kehidupan manusia di muka bumi ini. Oleh sebab itu sebagai negara Muslim terbesar di dunia, maka tak salah jika umat Islam Indonesia berkaca pada sebab-sebab kehancuran daulah dan kekhalifahan Islam di masa lalu.
Kepada Majalah Gontor Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin mengatakan runtuhnya kekhalifahan Islam di masa lalu karena umat Islam terjangkit cara berfikir sekuler. Di samping tidak mempertahankan sistem pemimpin Muslim, khalifahnya juga berperilaku menyimpang. Dia khalifah Islam, tapi tidak berperilaku seperti Muslim. Selain di dalamnya yang rapuh karena perilaku khalifah itu, umat terprovokasi bahwa pemimpin itu yang penting adil, yang penting bisa mensejahterakan, tak peduli Muslim atau tidak Muslim. “Provokasi semacam ini masuk. Sehingga terjadilah pembiaran terhadap kehancuran daulah Islamiyah dan kekhalifahan itu,”tuturnya.
Sedangkan Non Muslim yang pernah ditunjuk Daulah Abbasiyah menjadi Gubernur, menurut Kiai Ma’ruf, kasus tersebut adalah pengecualian. Karena, Gubernur tersebut kafir dzimmi, yang karena keahliannya yang dibutuhkan, maka dia diangkat, tapi dia di bawah keharusan mentaati sistem Islam. Dalam kaitannya di Indonesia saat ini, kasus tersebut tidaklah relevan. “Tidak relevan karena Gubernur punya hak sendiri. Tidak di bawah konstitusi yang bisa ditafsirkan macam-macam,”katanya.
Di tengah kondisi saat ini, Kiai Ma’ruf menghimbau agar umat Islam melakukan upaya perbaikan-perbaikan dalam hal ekonominya, pendidikannya, sumberdaya manusianya. Supaya umat Islam tidak menjadi adh-dhuafa wal mustadhafin. Allah sudah mengingatkan kepada kita wal yakhsyal ladzina law taroku min kholfihim dzurriyyatan dhiafan. Karena itu kita harus melakukan al Ishlah illa maa huwal ashlah tsummal ashlah tsummal ashlah, wal ashlah. “Kunci ini harus kita bangun supaya dinamis, supaya inovatif,”imbuhnya.
Dijelaskannya, Indonesia secara konstitusi memang memperbolehkan non Muslim untuk memimpin. “(Tapi) ini rawan kalau non Muslim bisa memimpin. Karena itu umat Islam harus diberi edukasi sesuai dengan Al-Maidah 51. Para ulama sepakat auliya adalah pemimpin. Ada juga yang mengatakan teman. Ya kalau teman saja tidak boleh apalagi pemimpin. Lebih berat kan,”ungkapnya.
Di negara yang demokrasi ini, kata Kiai Ma’ruf, umat Islam harus berusaha secara fair dan kompetitif untuk bisa menampilkan pemimpin-pemimpin yang Islami yang benar-benar memiliki kemampuan, dan ketrampilan. “Karena jika kita memilih pemimpin yang tidak baik yang tidak utama. Itu kita (sama saja) mengkhiyanati diri sendiri,”tandasnya.
Dalam hadist, jelas dia, disebutkan man ista’mala amilan alal muslimin, wa huwa ya’lamu anna ghairahu afdhalu minhu wa qad khanallaha warosulahu wal mu’minin. Barangsiapa yang mengangkat pemimpin publik di tengah masyarakat Muslim, padahal ada yang lain, yang lebih utama daripada dia, maka kita dianggap berkhianat kepada Allah, berkhianat kepada Rasulullah, kepada umat, dan masyarakat.  “Oleh karena itu kita harus mencarikan, menyiapkan pemimpin yang Islami. Itu pesan Al-Maidah 51,”paparnya.
Terkait kriteria pemimpin ideal, menurut Kiai Ma’ruf dalam Ijtima’ Ulama MUI di Padang Panjang disebutkan bahwa kriteria pemimpin itu harus yang Islami, yang Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah. “Kalau kita ringkaskan kriteria pemimpin adalah pemimpin yang agamanya Islam, yang cerdas, yang memiliki kecakapan. Itu yang harus kita angkat,”paparnya. Hanya saja yang kita khawatirkan sekarang ini ada isu-isu pancasilais dikaitkan dengan seseorang.
“Kalau mendukung seseorang itu dianggap pancasilais, kalau mendukung orang itu dianggap orang dalam barisan bineka tunggal ika. Sedangkan yang tidak mendukung orang itu dianggap tidak pancasilais dan tidak berada dalam barisan bineka tunggal ika. Mulai kapan Pancasila dan Kebineka Tunggal Ika itu dikaitkan dengan orang seorang. Ini yang harus kita luruskan,”tandasnya.
Sementara itu Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis Phd menjelaskan bahwa pemimpin dalam Islam (Imamah) memiliki dua fungsi. Pertama, liharosatiddin, untuk mememelihara agama. Kedua, siyasatud dunya, mengatur kehidupan duniawi. “Inilah tugas sebagai khilafatunnubuwah kekhilafahan para nabi. Nah yang ideal adalah orang yang mampu dan mempunyai kecakapan dalam melaksanakan kehidupan beragama yang harmonis dan menciptakan kehidupan yang sejahtera,”tuturnya kepada Majalah Gontor.
Menurutnya, tidak boleh dalam kehidupan tanpa ada pemimpin, meskipun hanya sekejap tetap harus ada pemimpin. Sehingga diungkapkan oleh ulama, pemimpin yang kafirpun diperbolehkan ketika itu diperlukan. Artinya, ada kedadhuratan sehingga non Muslim pun bisa menjadi pemimpin dalam komunitas Muslim kalau itu dharurat. “Dimaknai dharurat, artinya tidak boleh hidup itu tanpa pemimpin. Tinggal bagi kita umat Islam bagaimana bisa menyiapkan pemimpin yang baik, pemimpin yang adil, pemimpin yang berintegritas,”tandasnya.
Terkait umat Islam yang banyak tersandung korupsi, banyak bermasalah dalam kepemimpinannya, baginya, hal itu adalah pasti. Karena apapun yang terjadi di Indonesia pasti melibatkan umat Islam, karena umat Islam mayoritas dan jumlahnya terbanyak. “Namun keterlibatan seseorang atau beberapa orang tidak berarti menghilangkan konsep Islamnya. Kita bisa melihat kepemimpinan Muslim yang lainnya dan lebih lagi kita dapat lihat dari konsep keislamannya,”ucapnya.
Islam, kata dia, tidak akan mengajarkan yang buruk-buruk, Islam tidak akan mengajarkan menjadi pengkhianat, tetapi kadang-kadang Muslim, pemeluk Islamnya yang kurang konsisten dengan Islam. “Maka yang harus kita tanamkan adalah konsistensi melaksanakan ajaran Islam dan mendidik Muslim yang berkarakter yang memiliki jiwa kepemimpinan,”tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal yang mengaku prihatin dengan krisis kepercayaan yang terjadi saat ini.
“Orang sakit dipimpin orang sehat tidak enak. Lebih tidak enak lagi orang sehat dipimpin orang sakit. Apalagi orang Muslim dipimpin orang kafir. Minoritas yang benar dipimpin golongan mayoritas yang salah. Apalagi mayoritas yang benar dipimpin minoritas yang salah. Tidak boleh itu,”paparnya.
Menurut Kiai Hasan, sakitnya pemimpin-pemimpin, sakitnya orang-orang kaya, sakitnya keimanan dan sakitnya penghambaan di saat ini terjadi ketika kehilangan keimanan, ketakwaan, kesederhanaan, keadilan, ketaatan. Semua menjadi hilang di permukaan kehidupan ini. “Kita harus meluruskan yang bengkok-bengkok ini. Barang-barang lurus pasti bertabrakan dengan yang bengkok. Kita dianggap bengkok mereka menganggap dirinya lurus. Padahal tidak termasuk ihdinas shirathal mustaqim,”tandasnya.
Lanjut Kiai Hasan menegaskan bahwa pemimpin bukanlah pemimpin-pemimpin yang riya, blusukan, pencitraan. Riya untuk dirinya sendiri. Nilai-nilai kehidupan sekarang ini sudah terbalik. Di dalam hadist disebutkan innallaha yuhibbul atqiya, al-aghniya, al-akhfiya. Allah menyukai orang yang bertakwa, orang-orang yang kaya dan orang-orang yang tidak tampak. “Orang-orang yang tidak usah blusukan, orang-orang yang tidak melakukan kerjaan pencitraan palsu,”tegasnya.
Baginya, pemimpin adalah seperti yang dikatakan hadist. Bukan yang hanya di podium, bukan yang di sound system, microfon. “Tapi yang 24 jam bersama umat, 31 hari bersama umat, 365 hari bersama umat. Bukan angin-anginan. Bukan hanya jual kecongkakan. Jangan hanya ngaksi di panggung, mejeng di podium, akhirnya tidak tahu kalau bangsanya jadi budak, dipimpin oleh budak, boneka, benalu, bunglon, yang terbawa oleh keriyaan-keriyaan orang-orang kafir,”katanya.
Pemimpin kafir kok dianggap lebih baik ketimbang pemimpin Muslim tapi berlaku zalim. Yang bilang siapa? Jujur yang tidak ketahuan saja? Dia jujur bukan karena apa, dia jujur untuk keuntungan, jujur biar dilihat orang. Jujur supaya dagangannya laku, jujur biar tidak dimarahi atasan. Itu kemunafikan. Dirinya sendiri sebenarnya dia tidak jujur, tidak adil. Tetapi di muka harta, di muka atasan dia pura-pura jujur, itu yang terjadi. “Orang kafir jujur, orang kafir adil itu tidak ada,”tandasnya.
Bagaimana orang kafir bisa adil dan jujur. Untuk dirinya sendiri saja tidak adil. Untuk dirinya sendiri saja tidak jujur. “Dia makhluk kok tidak ngaku khaliqnya. Itu tidak jujur, itu tidak adil. Berbeda dengan Muslim ia jujur karena Allah, orang adil karena Allah. Pilihlah pemimpin-pemimpin yang menuju kepada kesurgaan kita semuanya. Sejelek-sejelek Muslim, senakal-nakal Muslim, securang-curang Muslim, kalau masuk penjara nanti mati masuk surga,”paparnya.
Menurutnya, seadil-adil kafir, sejujur-jujur kafir, sepintar-pintar kafir, sesantun-santun kafir, jadi menteri, masuk istana, mati, masuk neraka. “Sejelek-jelek Muslim, senakal-nakal Muslim, masih punya jatah di surga. Sebaik-baik kafir ndak punya jatah di surga. Tapi jangan lupa masih ratusan, ribuan, jutaan Muslim yang adil, santun, demokratis, dan sayang pada rakyatnya. Orang-orang kafir kok dijor, orang kafir kok adil. Tidak ada. Kekafiran tidak mungkin berkumpul dengan keadilan. Tidak mungkin. Orang kafir adil. Tidak mungkin. Orang kafir jujur? Tidak mungkin. Lah gimana? la wong dirinya sendiri saja tidak jujur, tidak adil, dia manusia kok nggak ngaku Allah. Bagaimana dia bisa adil dan jujur memimpin,”tandasnya.
Tags: KeutamaanKriteriaMuslimPemimpin
Share147Tweet92Send
Previous Post

Tiga Kriteria Pemimpin

Next Post

Bawaslu Susun Khutbah Selama Pilkada

M Khaerul Muttaqien

M Khaerul Muttaqien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

5 July 2025
Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

28 June 2025
Kiai Hasan Hadiri Konferensi Internasional untuk Palestina di Iran

Kiai Hasan Hadiri Konferensi Internasional untuk Palestina di Iran

3 January 2024
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

0
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

0
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

0
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

10 July 2025
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

10 July 2025
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

9 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
gontornews.com

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
  • Privacy Policy

INSTAGRAM

Ikuti Kami

  • Penerimaan santi dan santriyah Pondok Pesantren Rafah.
Pendaftaran :
saat ini s.d 14 Muharram 1447 H / 10 Juli 2025.#majalahgontor
#gontornews
  • 📚 KAJIAN BERSAMA KH. HASAN ABDULLAH SAHALبسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎Dalam kesempatan memasuki awal Tahun Baru Islam ini Majalah Gontor dan Gontornews insyaaAllah akan mengadakan Majelis Virtual:📗 : Inspirasi Awal Tahun Bersama KH Hasan Abdullah Sahal: Menjaga Nilai Menuju Hidup Paripurna
🎙 : Al-Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal حفظه الله تعالى (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)📅 : Sabtu, 28 Juni 2025
⏰ : 13.00 - 15.00 WIB
🕌 : Link Zoom ‪https://us06web.zoom.us/j/83062016781?pwd=h8fcAOlRq7wFtYKaXe6O3yqAF4WjOg.1‬Info lebih lanjut
📱CP : 0813 1330 3150📡 Mohon bantu disebarkan...
Baarakallahu fiikum
  • Hari terakhir Islamic Book Fair 2025, di JCC, 18 - 22 Juni 2025.Dapatkan buku-buku berkualitas.
dapat juga pesan online
  • BUKU RASIONAL TANPA MENJADI LIBERAL VOL - 2
TERSEDIA HANYA DI ISLAMI BOOK FAIR JAKARTA, 18 - 22 JUNI 2025.
LOKASI : JAKARTA CONVENTION CENTER (JCC).
  • Tersedia hanya di IBF, JCC Senayan, 18 - 22 Juni 2025. Jangan sampai terlewatkan event tahunan ini.Judul Buku : Menggali Mutiara Perjuangsn Gontor.
(Kumpulan Artikel Value Majalah Gontor).
Penulisilid : H. Ahmad SuhartoGontor konsisten mendidik kader ulama yang intelek, dimulai dari konsep integralitas ilmu pengetahuan, semua ilmu bersumber dari Allah, mempelajari
ilmu apa saja, selama memberikan manfaat dalam kehidupan, merupakan bagian dari ibadah.
  • Kunjungi Islamic Book Fair 2025, di JCC dari tanggal 18 - 22 Juni 2025.
Lokasi copy maps :
https://maps.app.goo.gl/XGm26WAjvgPDHsFU7TERSEDIA DI STAND MAJALAH GONTOR No. 10 AJURNALISTIK ala KIA GONTORJudul asli buku ini adalah Pengetahoean tentang Karang Mengarang dan Journalistiek, ditulis pada tahun 1934. Apa masih kontekstual dengan keadaan zaman sekarang? Sebagian besarnya, masih kontekstual dengan era kekinian, bahkan sampai kapan pun. Karena ilmu penulisan dan jurnalistik ini sudah tumbuh lama, medianya saja yang berubah. Kalau dulu medianya hanya kertas, kini sudah menggunakan peranti canggih.Saat ini kita bisa akses informasi dari telepon pintar dalam genggaman tangan. Pada kenyataannya, kecanggihan teknologi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, peranti canggih ini akan memberi banyak kemudahan bagi mereka yang haus akan ilmu. Di sisi lain, bagi mereka yang tidak memiliki jiwa pembelajar, justru hanya akan memberi dampak negatif, menjadi candu.Karena itu, yang lebih penting dari kecanggihan teknologi ini adalah perilaku penggunanya. Di level pengguna inilah buku ini memiliki tempat. Kita harus menjadi subjek atau penyuplai informasi yang memberi dampak perubahan positif. Dalam istilah kekinian, kita sebut dengan tradisi literasi.Dalam dunia Islam, tradisi literasi ini pernah tumbuh dengan subur. Ada banyak karya tulis yang lahir dari ulama dan ilmuwan muslim. Dari situlah zaman keemasan Islam bermula. Semoga dengan diterbitkannya buku ini bisa menghidupkan kembali tradisi literasi umat Islam yang sudah lama hilang ditelan zaman
  • Kunjungi Islamic Book, 18 - 22 Juni 2025. Lokasi JCC Senayan. Stand Majalah Gontor No 10A
  • Tersedia di Islamic Book Fair 2025, JCC, Stand Majalah Gontor No 10 A.
18 - 22 Juni 2025.Sesuatu yang berharga harus dijaga, semakin berharga, semakin rapat menjaganya. Dan buku ini disusun, untuk melanggengkan saripati kebijaksanaan yang terurai dalam pesan, nasihat, pengarahan dan wejangan Bapak-Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di berbagai munasabah, khususnya di majelis Kemisan Guru Gontor.Spiritual and Philosophical Wisdom, merupakan salah satu buku dari trilogi The Garden of Wisdom yang berisi wejangan dari K.H. Hasan Abdullah Sahal. Pesan dan Nasihat di dalam buku ini layaknya air mineral jernih penghilang dahaga, sebagai makanan spiritual dan intelektual bergizi sarat nutrisi, dan udara segar untuk bernafas dengan leluasa.
  • Hadir di Islamic Book Fair Jakarta. JCC, 18 - 22 Juni 2025.Senarai Kearifan GontoryKata Bijak Para Perintis dan Masyayikh GontorMaju dan mundurnya suatu pesantren bukan karena unsur external, tetapi lebih ditentukan oleh unsur internal. Pesantren tidak bisa dihancurkan dari luar, tetapi bisa runtuh karena perselisihan internal para pengelolanya. Penyakit suatu pesantren adalah ingin cepat besar atau merasa sudah besar. Buku Senarai Kearifan Gontory (SKG) ini, serasa suplemen bagi para santri dalam meneguhkan orientasi thalabul ilminya, santapan ruhani bergizi bagi para asatidz untuk melipatgandakan energi dalam mendidik santri, serta pepeleng (pengingat) bagi para pengelola pesantren agar tetap istiqomah pada khitthah perjuangannya, merecharge idealisme Gontory dalam. meninggikan kalimah Allah melalui medan jihad tarbawy.Ruh dan jiwa membumbung tinggi. bersama asa dan cita tetapi kaki tetap menapak bumi. Pesantren, lahan perjuangan paling strategis untuk kejayaan IslamISBN 978-602-74407-1-5

© 2023 gontornews.com. All Rights Reserved

Banner Ad
▲
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result