Jakarta β Bawaslu menggelar audiensi dengan Kemendagri terkait persiapan penyelenggaraan Pilkada 2018.
Hadir dalam audiensi tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua Bawaslu RI Abhan beserta jajaran di kantor Bawaslu, Gondangdia, Jakarta Pusat, 9 Januari 2018.
Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja mengatakan materi khotbah menjelang masa kampanye pilkada serentak 2018 harus diisi dengan sesuatu yang menentramkan.
Dia mengaku pihaknya sedang menyusun kerja sama dengan sejumlah pemuka agama terkait dengan penyusunan materi khotbah tersebut.
βKami sekarang lagi menyusun kerja sama dengan pemuka agama, KWI PGI, agar khotbah-khotbah menjelang pilkada, kampanye, diisi dengan hal-hal menenteramkan,β kata Rahmat dalam diskusi Setara Institute di AOne Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (8 Februari 2018), dikutip Islamadina.
Hal yang sama dilakukan dengan menyusun materi untuk salat Jumat. Rahmat beralasan, penyusunan materi khotbah agar mencegah hal yang dialami saat pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia menuturkan, selama satu bulan kampanye, banyak khotbah berkaitan dengan Surat Al-Maidah ayat 51.
Menurut dia, hal itu sebetulnya boleh saja disampaikan. βTapi enggak setiap Jumat didengar. Biarkan pemilihan menjadi urusan pribadi,β katanya.
Materi khotbahΒ yang sedang disusun, kata dia, akan berisi hal-hal menyejukkan. Ia menganggap, jika materi khotbah tak menjadi perhatian selama kampanye, akan sangat bermasalah.
Sebab itu dia mengajak para pemuka agama untuk bersama-sama menyusun kurikulum materi khotbah yang jauh dari politik, suku, ras, dan agama.
Kendati begitu, Rahmat menegaskan, hal tersebut hanya bersifat seruan, bukan wajib.[DJ]