Manhattan, Gontornews — Sedikitnya satu orang ditahan setelah sebuah ledakan di sebuah stasiun transit utama di Manhattan tengah, yang oleh pejabat New York disebut “upaya serangan teroris”.
Seperti dirilis Aljazeera, jurubicara NYPD mengatakan, ledakan tersebut terjadi pada Senin (11/12) pagi di area Terminal Bus Otoritas Pelabuhan, di dekat 42nd Street dan 8th Avenue, yang juga dekat dengan Times Square.
Menurut pejabat setidaknya empat orang, termasuk tersangka, yang menderita luka tidak serius.
Tersangka, yang disebut oleh polisi sebagai Akayed Ullah (27 tahun), “dengan sengaja meledakkan” alat peledak berteknologi rendah, kata pejabat kepada wartawan.
Mereka menambahkan, “perangkat itu didasarkan pada bom pipa dan ditempelkan ke orang [tersangka] dengan kombinasi ritsleting dan velcro.”
Walikota New York Bill de Blasio mengatakan kepada wartawan, “Ini adalah percobaan serangan teroris.”
Dia menambahkan, “Tidak ada insiden tambahan yang diketahui saat ini dan tidak ada kegiatan tambahan yang diketahui.”
“Kami akan menunggu penyelidikan yang lebih lengkap … tapi saat ini kami hanya mengenal satu individu … yang tidak berhasil dalam tujuannya”.
Otoritas Transit New York sebelumnya telah menutup bagian sistem transit saat mereka melakukan tindakan pengamanan, namun para pejabat mengatakan bahwa sistem tersebut diperkirakan akan segera kembali normal.
Aljazeera melaporkan, serangan itu terjadi di daerah yang sangat sibuk. “Ini adalah pusat utama di Manhattan, hampir setiap kereta bawah tanah besar lewat atau di dekat sini, dan di terowongan kereta bawah tanah, tersangka memasang alat peledak ini.”
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan kepada wartawan, “Ini adalah New York dan kenyataannya kita adalah target orang-orang yang ingin membuat pernyataan menentang demokrasi dan kebebasan.”
Polisi tidak menyebutkan motif tersangka dan mengatakan akan melakukan penyelidikan penuh terhadap ledakan tersebut, yang juga tertangkap di CCTV. [Rusdiono Mukri]