Sumenep, Gontornews — “Sabtu pagi (6/2), Ma’had Tahfid Al-Amien Prenduan, Sumenep, Madura resmi membuka kegiatan belajar-mengajar dikelas,” terang KH Fauzi Tidjani kepada Gontornews.com. Acara yang diadakan serentak di dua lokasi yakni asrama putra dan putri ini, dihadiri oleh seluruh santri dan santriwati setempat.
Kali ini Ustadz H Hasbullah Bisri berkesempatan membuka secara resmi kegiatan belajar-mengajar di asrama putra. Sedangkan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Dr KH Ahmad Fauzi Tidjani MA membuka secara resmi di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Lil banaat.
Dalam tausiyahnya di hadapan para santriwati, KH Fauzi Tidjani berpesan agar para pelajar bisa menjaga diri dari kerasnya hati. Tujuannya supaya bisa terus mendengarkan nasehat yang baik dan jauh dari kekafiran juga kemunafikan.
Sang kiai juga menegur keras para santriwati yang rentan dengan godaan sehingga ingin segera pulang ke rumah dan tidak mau melanjutkan pembelajaran di pesantren. Selain itu turut ditekankan pula agar para pelajar kembali meluruskan niat belajar di pesantren karena Allah SWT semata.
“Naudzubillah, bagi mereka yang menghafal al-Qur’an karena hanya ingin mengejar target dan takut tidak naik kelas,” ujar putra almarhum KH Mohammad Tidjani Djauhari MA tersebut. “Dosa besar Nak, niat kan semua karena Allah,” lanjut Kiai.
Kemudian hal lain yang tidak kalah penting yaitu akhlak dan pengembangan keilmuan. Akhlak adalah cerminan dari kematangan sikap dan keilmuan. Akhlak juga merupakan pembiasaan. “Pembentukan akhlak dan pengembangan keilmuan dimulai dari individu dan didukung oleh lingkungan yang diciptakan dan disanalah pesantren bergerak,” tegas KH Fauzi.
Usai menyampaikan tausiyah, sang kiai lantas menutup dengan doa dan menghimbau kepada seluruh santri untuk selalu mendoakan para guru dan orangtua.
Pagi itu, kegiatan yang berlangsung di area Ponpes Al-Amien tidak hanya pembukaan KBM saja, namun disaat bersamaan santri kelas akhir juga sedang melaksanakan pembukaan ujian lisan, satu dari sekian rangkaian ujian akhir tahun bagi santri/wati kelas akhir. <Edithya Miranti>