Kuala Lumpur, Gontornews — Pemerintah Malaysia, Rabu (23/12), meluncurkan rencana 10 tahun guna meningkatkan sektor pariwisata yang hancur akibat pandemi. Selama pandemi, kerugian Malaysia dari sektor pariwisata mencapai lebih dari 100 miliar ringgit atau setara 350 triliun rupiah.
Melalui kampanye “Visit Malaysia 2020”, Malaysia berhasil meningkatkan angka wisatawan hingga 30 juta kunjungan. Angka ini meningkat ketimbang periode serupa tahun 2019 yang mencatatkan 28 juta wisatawan.
Meski demikian, pandemi Covid-19 melumpuhkan industri pariwisata global termasuk Malaysia. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan bahwa sektor pariwisata menyumbang 240,2 miliar ringgit atau 15,9 persen total produk domestik bruto Malaysia pada tahun 2019.
“Jelas, kami terkena dampak wabah Covid-19 tahun ini dan kegiatan ekonomi yang terkait industri pariwisata terpaksa menghadapi saat-saat tersulit,” kata Muhyiddin dalam peluncuran rencana pariwisiata nasional untuk 2020-2030.
Muhyiddin berharap peluncuran kebijakan ini dapat memperkuat daya saing Malaysia serta mendorong pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Pemerintah juga bertekad untuk meningkatkan perencanaan kebencanaan di masa mendatang.
Dalam sambutannya, Muhyiddin juga mengutarakan rencananya untuk menjadikan Malaysia sebagai tujuan ekowisata. Konsep ekowisata merupakan konsep pariwisata yang memadukan atau menyeimbangkan antara pengembangan dan pelestarian lingkungan alam berikut dengan warisannya.
Sebagaimana diketahui, Malaysia menutup perbatasannya bagi warga asing sejak bulan Maret 2020 karena pandemi. Pembatasan tersebut terjadi karena Malaysia tengah menghadapi penularan Covid-19. Beruntung, sebagian besar wilayah perbatasan terbukti mampu membendung penyebaran Covid-19. [Mohamad Deny Irawan]