Mekkah, Gontornews — Perbaikan pelayanan haji terus dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satunya mengupayakan percepatan proses penerbitan visa jemaah haji. Pesan ini juga yang disampaikan oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin saat bertemu dengan Deputi Menteri Haji Bidang Informasi, Dr Isa Rawwas, di Mekkah, Ahad (26/6) lalu.
“Kami harapkan tidak terjadi lagi keterlambatan proses pemvisaan seperti tahun sebelumnya,†ujar Menag seperti dikutip kemenag.go.id.
Tahun lalu, penyelenggaraan haji diwarnai dengan peristiwa keterlambatan proses pemvisaan jamaah haji Indonesia. Hal ini sebagai akibat dari masalah teknis terkait pemberlakuan e-hajj yang saat itu  masih dalam tahap penyempurnaan. Karenanya, proses percepatan penerbitan visa  pada tahun ini menjadi bagian pembahasan dalam pertemuan Menag dengan Isa Rawwas agar tidak terulang kembali.
Terkait harapan Menag, Rawwas memastikan  penyempurnaan e-hajj sudah mendekati final sehingga berbagai potensi masalah sudah akan terselesaikan. “Kita akan arahkan perubahan-perubahan terbaru dan  menyelesaikan kekurangan yang terjadi. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan terselesaikan,†ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut Lukman juga menyampaikan beberapa persiapan operasional haji  Indonesia yang relatif berjalan baik dan hampir mencapai tahap penyelesaian, baik pemondokan, penyedia katering, serta transportasi darat dan udara.  “Syukur alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan hampir mencapai tahap penyelesaian,†kata Lukman.
Kepada Menag, Rawwas menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi  akan terus meningkatkan pelayanan di imigrasi Madinah maupun Jeddah, khususnya yang terkait perekaman sidik jari. Agar tidak terjadi kepadatan antrean perekaman sidik jari jamaah haji di kedua bandara tersebut,
Pemerintah Arab Saudi telah meminta agar pengambilan sidik jari cukup dilakukan di Indonesia dan dikirimkan sebelum jemaah haji tiba di Arab Saudi. Setibanya di Arab Saudi, jamaah cukup menempelkan sidik jari pada alat pembaca dan data jamaah akan terbaca. Rawwas yakin, dengan upaya ini proses imigrasi di kedua bandara diyakini akan lebih cepat. [Fathurroji/Rus]