Jakarta, Gontornews —Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menyoroti dugaan adanya temuan pabrik pembuat vaksin palsu yang dibongkar oleh jajaran Polri beberapa waktu lalu. Nihayah menyayangkan kelambanan Kementerian Kesehatan dalam menindaklanjuti temuan Polri tersebut.
“Sangat disayangkan. Seharusnya Kemenkes jemput bola untuk segera menindaklanjuti setelah ada pembongkaran pabrik vaksin palsu oleh Polri, tidak hanya menunggu adanya laporan dan korban,” kata Nihayah dalam rilisnya.
Nihayah menjelaskan, saat ini Polri bergerak mencari para pelaku dari pembuat, distributor, sampai dengan toko atau apotek yang diduga ikut terlibat peredaran vaksin palsu tersebut. “Polri sudah bergerak untuk mencari para pelaku yang terlibat dari sindikat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Mabes Polri telah mengamankan sindikat pembuat dan pengedar vaskin palsu dari Jakarta, Tangerang, dan Subang. Bahkan pelaku mengaku telah membangun usaha pabrik rumahan membuat vaksin palsu sejak tahun 2003.
“Ini jadi tanda tanya besar. Sindikat vaksin palsu sudah beroperasi sejak 2003, ke mana selama ini Kemenkes dan Badan POM? Kok bisa rumah sakit menjadi bagian dari peredar vaksin palsu tersebut, artinya kontrol Kemenkes dan Badan POM terhadap peradaran obat sangat lemah, tidak maksimal,” terangnya.
Ia meminta Kemenkes dan Badan POM untuk segera melakukan investigasi atas sindikat pembuat dan distributor vaksin palsu tersebut, serta melakukan kontrol yang ketat terhadap produksi dan peredaran obat agar masyarakat tidak menjadi korban. [Fathurroji/Rus]