Jakarta, Gontornerws–Diskusi Publik Muhammadiyah Economic Outlook dengan tema proyeksi dan dinamika perekonomian Indonesia 2017, yang diselenggarakan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah memberikan pandangan terhadap evaluasi ekonomi yang terjadi di tahun 2016 dimana indikator kinerja makro ekonomi Indonesia menunjukkan, perekonomian nasional belum tumbuh sesuai harapan.
Namun demikian, kinerja makro ekonomi secara kuantitatif masih menggembirakan, dari sisi kualitas kinerja perekonomian masih menyisakan beberapa tantangan yang harus dicarikan solusinya. Demikian peryataan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi Dr. Anwar Abbas dalam pandangannya di Jakarta, (14/12).
Kehadiran Muhammadiyah, kata Anwar Abbas, sebagai gerakan sosial dan keagamaan yang senantiasa bekerjasama, mendukung, dan mengkritisi kebijakan pemerintah, termasuk di bidang ekonomi. “Muhammadiyah berpandangan bahwa pembangunan ekonomi harus berpegang pada spirit konstitusi yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945,”ujarnya.
Sementara Moh. Nadjikh, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah dalam kesempatan yang sama, menegaskan, beberapa tantangan atas kondisi perekonomian saat ini yang dihadapi bagsa diantaranya terkait dengan kesenjangan ekonomi sektoral, sosial, maupun antar kelompok pendapatan.
Hal ini mendorong pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dengan meningkatkan akses kelompok masyarakat terhadap berbagai sumber daya ekonomi produktif harus diupayakan lebih serius, tertata, dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini masih terpinggirkan
Untuk itu, Nadjikh memandang, Muhammadiyah perlu hadir untuk bisa berperan aktif dalam mendorong perekonomian nasional yang lebih berkeadilan, meningkatkan daya saing sektor-sektor potensial yang belum digarap serius, seperti pertanian, perikanan, UMKM, dan industri kreatif. [fathur]