Jakarta, Gontornews — Mengamati perkembangan hasil Pemilu, khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) yang mempertontonkan kecurangan, intimidasi, penghilangan serta perusakan kotak dan surat suara yang terjadi merata di seluruh Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong, Papua Barat, meminta KH Maruf Amin untuk mundur dari Cawapres.
Permintaan ini disampaikan MUI Kota Sorong dalam surat terbuka bernomor 060/A/MUI-KS/IV/1440 H. Surat ini ditandatangani pada 22 April 2019 oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah MUI Kota Sorong H Abd Manan Fakaubun SPdI dan Sekretaris Agung Sibela SAg.
Bunyi surat terbuka selengkapnya sebagai berikut:
Kepada Yth:
Prof Dr KH Ma’ruf Amin
Bismillah…
Mengamati perkembangan hasil pemilu dan khususnya Pemilihan Presiden yang mempertontonkan Kecurangan, Intimidasi, Penghilangan serta perusakan Kotak dan Surat Suara yang terjadi merata di seluruh Indonesia, maka kami dengan kerendahan hati ingin mengingatkan kepada Bapak Kiai yang mulia agar:
- Sebagai Ulama dan Tokoh Umat, kami Mohon agar Bapak mengambil sikap atas kezaliman yang dibuat oleh Tim 01, dengan berbagai macam bentuk kecurangan tersebut, kalau tidak kami sangat khawatir datangnya Murka Allah bagi Rakyat Indonesia.
- Kalaupun Bapak Jokowi bersama Bapak Kiai menang dalam perhelatan ini haruskan dengan cara-cara Curang yang tidak bermartabat dan sangat bertentangan dengan syariat Islam.
- Untuk menghindari Dosa yang lebih besar, maka sebaiknya Bapak Kiai yang terhormat mengundurkan diri sebagai bentuk jiwa ksatria seorang Muslim Sejati, jangan ikut dengan orang lain karena Kata Nabi SAW sebagaimana Hadis yang sering Bapak sampaikan bahwa “Barangsiapa yang Mengikuti Suatu Kaum, Maka Dia Sama dengan Kaum Itu”, kami tidak rela bila Bapak akan digolongkan dengan mereka pelaku Kecurangan Tersebut.
- Bila Bapak Mundur Tolong Ajak juga TGB, YM dan YIM, Kami Sayang Bapak Ustadz yang mulia. [Rusdiono Mukri]