Ponorogo, Gontornews — Pendirian Pondok Al-Iman berawal dari niat KH Mahfudh Hakiem untuk ikut serta memenuhi panggilan Allah SWT untuk berjuang melestarikan dan memajukan agama Islam. Hingga akhirnya KH Mahfudh bertekat dan memutuskan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan.
Keberanian ini didukung oleh latar belakang pendidikannya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1957. Kala itu ia juga melanjutkan jenjang pendidikannya di ISID (Institut Studi Islam Darussalam) yang dulu bernama IPD (Institut Pendidikan Darussalam) pada tahun 1968.
Selain telah menimba ilmu di dua tempat tersebut, KH Mahfudh juga telah banyak berkiprah di masyarakat serta menyelami dunia dakwah dan pendidikan. Lantas agar ia tetap bisa menuangkan segala aspirasi kependidikan dan meneruskan perjuangan Rasulullah SAW secara maksimal, pada tahun 1986 ia pun memantapkan hati untuk merealisasikan keinginannya tersebut.
Dengan selalu memohon ridho-Nya, Rabu 5 Dzulhijjah 1412 H /17 Juli 1991 M, KH Mahfudh dibantu oleh menantu pertamanya Drs KH Imam Bajuri beserta beberapa ustadz resmi mendirikan Pondok Pesantren Al-Iman. Pondok ini terletak tepat di Gandu, Bajang, Mlarak, Ponorogo dengan jumlah santri 18 orang (putra dan putri).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal dasar pendirian Pondok Pesantren Al-Iman adalah keyakinan dari sang pendiri. Sebagaimana ia meyakini firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu menolong (agama) Allah SWT, niscaya Dia menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad: 7).
Modal lainnya adalah pendidikan yang ia terima serta pengalaman mendidik dan mengajar di berbagai lembaga pendidikan Islam. Terutama menjadi pendidik di Pondok Modern Darussalam Gontor selama lebih dari 34 tahun. Bahkan sampai sekarang dan tak berbatas waktu.
Setelah resmi berdiri, progam pendidikan dan pengajaran berjalan dengan lancar. Setelah sekitar satu setengah tahun perjalanan Al-Iman, pendiri pondok dipanggil oleh Pendiri Pondok Modern Gontor dengaan maksud bahwa Pondok Pesantren Al-Iman harus pindah dari Gandu/Bajang.
Alasannya, karena lokasi tersebut terlalu dekat dengan Pondok Modern Darussalam Gontor yakni sekitar setengah kilometer jaraknya. Keputusan tersbut juga turut diberengi dengan kesediaan pihak Pondok Gontor untuk siap membantu Pondok Al-Iman.
Akhirnya, berkat pertolongan Allah SWT didapatlah lokasi untuk Pondok Putra. Letaknya tepat di Dusun Ngambakan, Bangurejo, Sukorejo, Ponorogo. Lokasi seluas kurang lebih 1 Ha tersebut sebagian diwaqafkan kepada Pondok Pesantren Al-Iman. Sedangkan sebagian lainnya dibeli oleh KH Mahfudh Hakiem.
Pada hari Rabu, Jumadal Ula 1414 H/27 Oktober 1992 M, upacara perpindahan dilaksanakan dan berhijrahlah 75 santri dan beberapa guru dengan berjalan kaki sejauh 19 km ke lokasi baru.
Upacara tersebut juga dilepas oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Kemudian menyusul setelahnya yakni perpindahan para santriwati ke lokasi barunya di Desa Pondok Kecamatan Babadan, Ponorogo, pada tanggal 28 Juli 1995.
Pondok Pesantren Al-Iman memiliki sistem pendidikan KMI (Kulliyatu-l-Mu’alimin/Mu’alimat Al-Islamiyyah). Di pondok ini semua kegiatan yang diselenggarakan sarat akan pendidikan dan pengajaran. Semua itu dilakukan guna menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kerja keras pada santri di kampus Al-Iman tercinta.
Dilansir oleh laduni.id, Pondok Al-Iman mengajarkan pendidikan formal setara MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliyah). Sedangkan pendidikan nonformal yang diberikan seperti madrasah diniyah dan tahfidzul qu’an. <Edithya Miranti>