Hounslow, Gontornews—Walikota London Sadiq Khan banyak menghiasi surat kabar di Inggris. Pria yang disebut pernah menjasi supir bus ini menjadi Walikota Muslim pertama di Ibukota Inggris, London.
Tapi, setahun sebelum Sadiq, Inggris telah memiliki walikota Muslim. Dia adalah Nizar Malik, pria yang pernah berjualan daging halal terpilih memimpin kota Hounslow, sebelah barat London. Tepatnya, tanggal 26 Mei 2015, pemilik counter halal di Asda Supermarket ini dilantik sebagai walikota.
Malik merupakan imigran dari Pakistan yang datang ke Inggris pada usia remaja tahun 1976. Karir pertamanya dimulai sebagai tukang daging dengan outlet bernama Haji Baba di Kingsley Road, dekat dengan Stasiun Hounslow Timur.
Sehari-harinya, bisnis daging ini menjadi tempat belanja favorit dari beragam latar belakang agama. Setelah berjalan lebih dari 30 tahun, toko daging Haji Baba ini menjadi bisnis raksasa yang memiliki gerai halal di beberapa wilayah dan telah mempekerjakan lebih dari 130 karyawan.
Dilansir dari laman getwestlondon, setelah terpilih sebagai Walikota Hounslow, Nizar mengungkapkan keinginanya untuk mengajak semua pemeluk agama dan dari semua latar belakang, untuk bersama-sama menghapus ketegangan atas nama ras, suku dan agama.
“Saya pikir ada sedikit pekerjaan yang dibutuhkan dari kedua belah pihak (Muslim dan non-Muslim) untuk meredakan ketegangan, yang sebagian besar berasal dari kesalahpahaman,†katanya dihadapan anggota dewan.
Menurutnya, dengan berinteraksi, berbicara dan terlibat satu sama lainnya, bisa mengatasi ketegangan dan kesalahpahaman yang terjadi antar kelompok. Dialog dan interaksi itulah cara terbaik untuk membangun kedamaian serta membuat wilayah menjadi aman dan lebih baik.
“Pesan saya kepada semua masyarakat agar tidak mentolerir begitu banyak hal yang mulai banyak ditoleransi. Sebagai Muslim, kita mentolerir beberapa hal yang kita tidak harus menoleransi, dan komunitas lainnya mentolerir hal-hal yang seharusnya tidak menoleransi,” ujarnya.
Di Kota Hounslow,  Islam merupakan agama terbesar kedua setelah kristen. Jumlah Muslim di wilayah ini, pada 2015 lalu diperkirakan mencapai 14 persen dari total populasi penduduknya. Di 1980-an, kota ini pernah menyandang predikat sebagai “kembaran†Kota Ramallah di Palestina. Komunitas Muslim di Hounslow pun semakin gencar mengibarkan dakwah dan syiar Islam untuk menjembatani hubungan yang lebih baik antara Muslim dan Non Muslim. [Ahmad Muhajir/DJ]