Teheran, Gontornews — Pemerintah Iran, Sabtu (10/4/2021), mengumumkan penguncian 10 hari demi membendung penyebaran gelombang keempat pandemi virus korona. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Alireza Raisi, mengatakan penguncian ini, setidaknya, akan mempengaruhi 23 dari 31 provinsi di Iran.
Raisi menambahkan penguncian ini akan berdampak pada aktivitas bisnis, sekolah, teater hingga fasilitas olahraga. Kebijakan penguncian ini juga melarang segala bentuk pertemuan selama bulan suci Ramadhan. Rencananya, penguncian ini akan terlaksana mulai Rabu, 14 April 2021.
Sebagai informasi, Iran telah mencatatkan lebih dari 2 juta kasus positif virus korona. Dalam sepekan terakhir, Kementerian Kesehatan Iran mencatat penambahan kasus virus korona melampaui angka 20.000 kasus per hari. Sementara untuk angka kematian akibat virus korona, Iran telah mencatatkan lebih dari 64.000 kasus.
“Sayangnya, kita telah memasuki gelombang keempat hari ini,” kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, dalam pidatonya di televisi yang dilansir Reuters.
Presiden Rouhani menyalahkan masifnya penyebaran varian virus korona asal Inggris.
Faktor lain yang menyebabkan masifnya penyebaran adalah pelonggaran perjalanan, pernikahan serta perayaan selama liburan Tahun Baru Iran yang dimulai 20 Maret lalu.
Kini, varian baru virus korona asal Inggris mendominasi penambahan kasus positif di Iran. Raisi pun menginstruksikan pada 257 kota besar dan kecil di Iran untuk bersiaga terkait penyebaran kasus virus asal Cina tersebut.
Iran menjadi episentrum pandemi di Timur Tengah. Pada Februari lalu, mereka menutup beberapa titik persimpangan dengan Irak untuk membendung penyebaran varian Inggris. Kondisi ini diperparah dengan upaya vaksinasi yang berjalan lambat.
Sejauh ini, Teheran telah menerima lebih dari 400.000 dari total 2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sputnik V asal Rusia. Mereka juga sedang menunggu pengiriman 4,2 juta dosis vaksin AstraZeneca. Selain keduanya, Iran juga memperoleh 250.000 dosis vaksin Sinopharm Cina dan menjadi bagian dari penerima 500.000 dosis vaksin Covid-19 merk Covaxin asal India.
Dengan populasi 83 juta orang, Iran berharap mendapatkan lebih dari 2 juta dosis vaksin pada 20 Maret dengan petugas kesehatan sebagai penerima prioritas. Mereka juga sedang mengembangkan empat kandidat vaksin lokal yang diharapkan dapat diproduksi dalam beberapa bulan mendatang. [Mohamad Deny Irawan]