Kolombo, Gontornews – Jumlah korban tewas serangan di Hari Paskah di Sri Lanka meningkat menjadi 359 orang. Sedangkan ratusan lainnya terluka.
Pemerintah sebelumnya mengatakan, para pelaku penyerangan yang terlibat dalam serangan itu umumnya berpendidikan. Bahkan salah satunya lulusan Inggris dan Australia.
Juru bicara kepolisian Rohan Gunasekara membenarkan ada sembilan pembom yang terlibat dalam serangan itu. Termasuk istri dari salah seorang pembom yang meledakkan dirinya ketika pasukan keamanan menggerebek rumah mereka di selatan ibukota. Delapan pembom telah diidentifikasi, ia menambahkan.
Sekitar 60 orang telah ditangkap. Sebanyak 32 di antaranya berada dalam tahanan Departemen Investigasi Kriminal, sementara yang lain ditahan di kantor polisi setempat, katanya.
Komandan itu mengatakan serangan di Hari Paskah harus menjadi peringatan bagi pemerintah.
“Kita harus memperlakukan ini sebagai ancaman serius, bukan insiden sekali saja,” katanya dikutip Aljazeera.
“Ketika sebuah peristiwa seburuk ini terjadi, mungkin ada rasa puas diri – bahwa tidak ada hal buruk yang mungkin terjadi. Tapi kita masih tidak tahu berapa banyak orang yang benar-benar terlibat. Kita tahu ada sembilan pelaku bunuh diri, tetapi mungkin pelakunya lebih banyak lagi.” [Rusdiono Mukri]