Amman, Gontornews — Kepala negosiator Palestina Saeb Erekat dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit di Yerusalem Barat pada hari Ahad (18/10) setelah infeksi COVID-19 tiba-tiba memburuk.
Erekat (65), sekretaris komite eksekutif PLO, sedang dirawat di unit perawatan intensif virus corona di rumah sakit Hadassah Ein Kerem. Kondisinya digambarkan sebagai serius tetapi stabil.
“Dia tiba dalam kondisi serius dan membutuhkan dukungan serta oksigen dalam dosis tinggi,” kata rumah sakit tersebut dikutip Arabnews.com.
Sebelumnya, Erekat dibawa ke ambulans Israel dengan tandu dari rumahnya di lingkungan Khadiwey di Jericho di Tepi Barat yang diduduki. Dia ditemani ke rumah sakit oleh putranya Ali dan putrinya Dalal dan Salam, yang berprofesi dokter.
“Alhamdulillah, kesehatan ayah saya stabil. Dia membutuhkan perawatan medis khusus untuk pasien transplantasi paru-paru, terima kasih atas doanya, semoga Tuhan melindungi kita semua,” kata Dalal di Twitter.
Erekat menjalani transplantasi paru-paru di sebuah rumah sakit AS pada 2017. Keluarga dan teman-temannya mengkhawatirkan tingkat kekebalannya yang rendah karena operasi tersebut. Dia dinyatakan positif mengidap virus corona 10 hari lalu.
Arsen Ostrovsky, seorang pengacara dan analis politik di Israel, menuduh Erekat munafik karena dirawat di rumah sakit Israel, sementara Otoritas Palestina mencegah orang Palestina biasa melakukannya.
Pejabat Palestina menilai kritik itu menyinggung dan tidak bisa dibenarkan. “Hukum internasional termasuk konvensi Den Haag dan Jenewa mensyaratkan kekuasaan pendudukan untuk memberikan dukungan medis kepada penduduk di bawah kendalinya,” kata seorang pejabat Palestina.
Erekat telah menjadi salah satu pejabat paling terkenal dari kepemimpinan Palestina selama beberapa dekade, terutama di hadapan khalayak internasional. Dia merupakan salah satu penasihat paling senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan juga memegang posisi teratas di bawah Yasser Arafat. []