Tabuk, Gontornews – Pembom yang meledakkan diri dekat Masjid Nabawi Madinah, Naer Al-Bluwi, disesalkan oleh keluarganya. Fahd Musallam Hammad Al-Nujaidi Al-Bluwi, saudara Naer Al-Bluwi, mengatakan, ia sangat menolak aksi teroris yang dilakukan di sekitar Masjid Nabawi.
Menurutnya, tindakan saudaranya itu bertentangan dengan ajaran Islam. “Semua anggota keluarga tidak mengakui Naer dan mengutuk kejahatannya,†terang Fahd Al-Bluwi seperti dikutip arabnews.com, Sabtu (9/7).
Fahd mengatakan, tiga tahun silam Naer menjadi penjaga perbatasan, tetapi kemudian berhenti dan tinggal di Tabuk. Sesekali ia mengunjungi orangtuanya di Wajeh. Dia tinggal bersama mereka pada bulan Sya’ban ini. Pada tanggal  25 Ramadhan, ia menelepon mereka dan mengatakan akan ke Mekkah.
Fahd mengisahkan, adik perempuannya telah mengatakan kepadanya bahwa ia telah melihat beberapa klip milik teroris di ponsel kakaknya (Naer). Ia berjanji akan segera melaporkannya ke pihak keamanan.
Merasa marah dan frustrasi, ayah Naer mengatakan, tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan kemarahannya terhadap apa yang telah dilakukan Naer. “Aku tidak mengakui dia lagi!”
Dia mengatakan, “Saya merasa putus asa dan sedih dengan kejahatan yang  dilakukan anak saya. Dia tidak mewakili saya atau suku saya, dan semua keluarga saya mendukung upaya negara untuk memerangi terorisme. ”
Sementara itu, Zaki Hammad Al-Bluwi, paman Naer, mengatakan tindak pidana keponakannya itu jauh dari ajaran agama dan kemanusiaan.
Dia mengatakan, Naer adalah seorang penjahat yang membantai Muslim di bulan suci. Melanggar semua nilai-nilai dan prinsip-prinsip kebenaran. Dia dan keluarganya bersatu melawan siapa pun yang mencoba untuk menyakiti bangsa Saudi.
Sementara itu, Mayjen Mansour Al-Turki, jurubicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan Naer telah melakukan perjalanan ke luar negeri beberapa kali tahun ini. Dia mengatakan, aksi teror yang telah dilakukan Naer memperkuat dugaan afiliasinya dengan organisasi teroris, terutama ISIS. “Bukti-bukti yang dikumpulkan dari mereka yang ditahan telah cukup, dan itu menunjukkan bahwa mereka mendukung ISIS,” kata Al-Turki.
Ia mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan bahwa di antara 12 warga Pakistan yang ditangkap memiliki hubungan dengan ISIS. Bahan yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri di Jeddah, nitrogliserin, adalah sama dengan bahan kimia yang digunakan dalam pemboman Qatif dan Madinah, katanya.
Ahli kimia Hisham Al-Sharqawi mengatakan, gliserin yang dijual di toko-toko obat dan apotek sebagai krim pelembab, itu bisa berubah menjadi bahan peledak di tangan pembom. “Ini juga menunjukkan bahwa sabuk peledak berasal dari sumber yang sama. Para tersangka yang ditangkap berafiliasi dengan ISIS, “katanya.
“Ini adalah salah satu minyak yang digunakan sebagai katalis untuk bahan peledak. Bila terkena suhu tinggi, meledak seketika, “jelasnya.
Al-Sharqawi mengatakan, beberapa bentuk bahan asam dapat menjadi formula pembakar, dan senyawa yang paling berbahaya dalam bahan-bahan yang biasanya tersedia untuk kebutuhan sehari-hari dalam berbagai bentuk.
Nitrogliserin telah dikaitkan dengan beberapa serangan teroris di Arab Saudi, dan merupakan bahan utama dalam sabuk peledak. [Rusdiono Mukri]